Sukses

IHSG Berpeluang Variatif, Cermati Delapan Saham Pilihan

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan bergerak variatif di kisaran 4.870-4.933 pada Selasa pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih dipredikasikan bergerak variatif pada perdagangan saham Rabu pekan ini didorong sentimen internal dan eksternal.

Menurut Analis PT Sinarmas Sekuritas, Christandi Rheza Mihardja, indeks saham dipengaruhi oleh belum adanya kepastian akan koalisi partai di Indonesia. Hal itu menyebabkan harga obligasi Indonesia mengalami penurunan dan rupiah melemah.

Sementara itu, sentimen luar negeri yang akan mempengaruhi indeks saham yaitu rilis data PMI China yang akan naik ke level 48,4 dari 48 pada bulan sebelumnya. Selain itu ketegangan meningkat di Ukraina juga mendorong kenaikan harga komoditi.

"IHSG akan bergerak variasi di level 4.870-4.933," ujar Christandi dalam ulasannya, Rabu (23/4/2014).

Sementara itu, Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya mengatakan, IHSG kembali menutup di zona hijau menunjukkan masih ada kekuatan cukup besar untuk melanjutkan kenaikan. Hal ini ditunjang dari masih terus berlangsungnya dana asing yang masuk ke pasar modal.

"Target resistance berada pada 4.941 dengan support terjaga dengan baik pada level 4.854, konsistensi kenaikan IHSG masih terjaga. Kondisi IHSG saat ini masih berada dalam tahap konsolidasi selama belum stabil bertahan di atas level resistance 4.903," kata William.

Rekomendasi Saham

William memilih sejumlah saham yang dapat diperhatikan oleh pelaku pasar. Saham-saham itu antara lain saham PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), dan PT Mitra Adi Perkasa Tbk (MAPI).

Sedangkan Christandi memilih saham PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Arwana Citra Mulia Tbk (ARNA), PT Adaro Energy Tbk (ADRO), dan PT Gudang Garam Tbk (GGRM).

Rekomendasi Teknikal

Analis PT HD Capital Tbk, Yuganur Widjanarko memilih saham ADRO pada rabu pekan ini. Menurut Yuganur, sentimen negatif sudah tercermin dalam harga saham ADRO.

"Pelaku pasar antisipasi terjadinya coal recovery pada semester kedua 2014 terdorong berita Jepang akan beralih ke tenaga batu bara setelah kejadian nuklir bocor di Fukushima," ujar Yuganur.

Ia merekomendasikan akumulasi beli dengan trading target Rp 1.050. Pelaku pasar dapat masuk di level pertama Rp 995, kedua Rp 985 dan cut loss point Rp 975.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini