Sukses

Nasib Tragis PSK di Maumere: Kena Sifilis, sedang Hamil dan Terlibat Pencurian

Dalam operasi itu, petugas berhasil mengamankan enam orang pekerja seks komersial (PSK) di sebuah rumah di Jl. Teka Iku, Kelurahan Nangameting, Kecamatan Alok Timur.

Diterbitkan 03 November 2025, 05:47 WIB
Share
Copy Link
Batalkan

Liputan6.com, Maumere - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Sikka, NTT kembali melakukan razia terhadap praktik prostitusi terselubung di wilayah Kota Maumere, Minggu 2 November 2025.

Dalam operasi itu, petugas berhasil mengamankan enam orang pekerja seks komersial (PSK) di sebuah rumah di Jl. Teka Iku, Kelurahan Nangameting, Kecamatan Alok Timur.

Hasil pemeriksaan medis menunjukkan, empat dari enam PSK tersebut positif mengidap penyakit menular seksual (PMS) jenis Sifilis, sementara satu orang lainnya diketahui sedang hamil.

 

Kepala Seksi Pengawasan, Pembinaan, dan Penyuluhan Satpol PP dan Damkar Sikka, Yosef Nong, menjelaskan penertiban ini berawal dari laporan warga terkait dugaan pencurian yang dilakukan oleh salah satu PSK.

“Warga memergoki salah satu pelaku mencuri di rumah penduduk. Setelah diamankan, diketahui bahwa perempuan tersebut juga kerap melakukan praktik seks komersial di Maumere,” ungkap Yosef Nong.

Dari hasil pemeriksaan, lima dari enam PSK tersebut mengaku sering beraktivitas di sejumlah losmen, kos, dan hotel di wilayah Kota Maumere.

“Ya, betul. Satu dari enam PSK merupakan anggota sindikat pencuri yang sering beraksi di rumah warga maupun toko dan kios,” katanya.

 

2 dari 2 halaman

Tarif Kencan dan Lokasi Transaksi

Kepada petugas, para PSK mengaku mematok tarif antara Rp 300.000 hingga Rp 500.000 sekali kencan, tergantung layanan yang diminta pelanggan.

Yosef menjelaskan, Monumen Tsunami Maumere sering dijadikan lokasi pertemuan awal atau “basecamp transaksi”, sebelum pelanggan dan PSK berpindah ke losmen, penginapan, atau hotel sesuai kesepakatan.

Mirisnya, sebagian besar pelanggan disebut tidak menggunakan alat pelindung (kondom) dalam berhubungan, sehingga berpotensi tinggi menularkan virus menular seksual.

 

Usai diamankan, keenam PSK menjalani tes HIV, Sifilis, dan kehamilan di Puskesmas Beru, Kelurahan Kota Baru.Hasilnya, empat orang dinyatakan positif Sifilis, sementara satu orang lainnya diketahui sedang mengandung.

Kepala Satpol PP dan Damkar Kabupaten Sikka, Adeodatus Buang Dacunha, menyampaikan keprihatinannya atas maraknya praktik prostitusi dan kasus penyakit menular seksual di Maumere.

“Kami sangat prihatin dengan kondisi ini. Temuan para PSK yang terinfeksi penyakit menular bahkan ada yang sedang hamil menjadi peringatan serius. Kami akan terus melakukan operasi rutin di kos, losmen, penginapan, dan hotel di wilayah Kota Maumere,” tegas Dacunha.

Ia menegaskan pentingnya pendidikan kesehatan dan penyadaran publik agar praktik prostitusi terselubung dapat ditekan, dan generasi muda Kabupaten Sikka terlindungi dari bahaya penyakit menular seksual.

 

 

EnamPlus