Sukses

Bertemu Jokowi, Bro Ron PSI Beberkan Penyelewangan Dana PIP Rp10 Miliar

Waketum PSI Ronald Aristone Sinaga atau yang akrab disapa Bro Ron menyambangi rumah pribadi Jokowi untuk membeberkan penyelewengan dana.

Diterbitkan 08 Oktober 2025, 19:13 WIB
Share
Copy Link
Batalkan

Liputan6.com, Solo - Wakil Ketua Umum DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Ronald Aristone Sinaga atau yang akrab disapa Bro Ron bersama dengan keluarganya mendatangi rumah pribadi Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi pada Rabu (18/10/2025).

Dalam pertemuan dengan ayah kandung Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep itu untuk membeberkan penemuan penyelewengan dana Program Indonesia Pintar (PIP) yang digagas Jokowi saat menjabat presiden.

Ronald datang ke kediaman Jokowi di Jalan Kutai Utara No 1, Sumber, Banjarsari, Solo itu didampigi oleh kedua orangtuanya dan juga istrinya. Namun saat bertatap muka dengan Jokowi untuk melakukan pertemuan tertutup, kedua orangtuanya dan istrinya menunggu di ruang tunggu tamu di bangunan rumah yang terletak di seberang kediaman Jokowi tersebut.

Usai melakukan pertemuan tertutup yang berlangsung hampir setengah jam itu, Ronald mengatakan bahwa mantan Wali Kota Solo itu menugaskan kepadanya untuk tetap mendukung putra bungsunya, Kaesang Pangarep sebagai Ketua Umum PSI periode 2025-2030. Apalagi pada saat Kongres PSI yang pertama, ia merupakan saingan Kaesang dalam pemilihan calon ketua umum partai tersebut.

“Huh berat tugasnya. Ya intinya kami tetap dukung Mas Kaesang dan Partai PSI,” kata dia kepada wartawan di kediaman pribadi Jokowi pada Rabu (8/10/2025).

Selain menyampaikan pesan itu, Ronald Sinaga juga memanfaatkan pertemuan itu untuk menyampaikan terkait hasil penemuan yang dilakukan di dunia pendidikan selama ini, khususnya terkait penyelewangan dana beasiswa yang digagas Jokowi saat menjadi presiden, yakni Program Indonesia Pintar (PIP).

“Kebetulan Bapak saya briefing mengenai kegiatan kami di dunia pendidikan selama ini. Teman-teman sudah tahu ya mengenai dunia pendidikan yang sangat mengecewakan, beasiswa-beasiswa yang sudah diprogramkan oleh Bapak dari 2017 banyak yang tidak turun ke masyarakat. Saya melapor ke beliau, dan beliau sangat mendukung untuk gerakan ini lebih besar lagi,” ujarnya.

 

2 dari 2 halaman

Penyelewengan Dilakukan Kepala Sekolah hingga Bendahara

Bro Ron juga mengungkapkan bahwa timnya selama ini turun bergerak ke sekolah-sekolah berdasarkan informasi yang disampaikan oleh masyarakat. Adapun informasi dari masyarakat itu seperti halnya mengenai dana PIP yang diperuntukkan untuk siswa tersebut tidak pernah turun hingga ke penerima.

“Padahal setelah dicek di website kementerian ternyata pernah turun dana dari pemerintah. Dari 2017 sampai 2015 banyak sekali penyelewengan. Saya melapor ke Bapak bahwa kami sembilan bulan saja sudah mengamankan Rp10 miliar lebih dan itu hanya di dua kecamatan. Beliau mengarahkan kami untuk tetap semangat dan membuat gerakan ini lebih besar lagi,” ucap dia.

Menurut Ronald, penyelewengan yang dilakukan terkait dana PIP tersebut dilakukan oleh sejumlah oknum mulai dari kepala sekolah hingga bendahara.

“Dana itu yang digelapkan oleh kepala sekolah atau operator atau bendahara sekolah kem,bali ke masyarakat setelah kami audit. Jadi saya melapor kegiatan sosial kami saja,” tegasnya.

Produksi Liputan6.com