Sukses

Mahasiswa Unila Tewas Usai Diksar, Keluarga Bantah Temuan Polda Lampung Sebut Pratama Idap Tumor Otak

Ibunda mengatakan selama hidupnya Pratama tidak pernah menderita penyakit berat, apalagi tumor otak. Dia menegaskan anaknya baru dirawat di rumah sakit setelah mengikuti kegiatan Diksar tersebut.

Diterbitkan 07 Oktober 2025, 17:35 WIB
Share
Copy Link
Batalkan

Liputan6.com, Jakarta Pratama Wijaya Kusuma, mahasiswa Universitas Lampung (Unila) meninggal dunia usai mengikuti kegiatan pendidikan dasar (Diksar) Mahasiswa Ekonomi Pecinta Lingkungan (Mahepel). Keluarga almarhum menegaskan Pratama tidak memiliki riwayat penyakit tumor di kepala seperti yang disebut dalam hasil ekshumasi tim forensik Rumah Sakit Bhayangkara Polda Lampung.

Ibu korban, Wirnawani, mengatakan selama hidupnya Pratama tidak pernah menderita penyakit berat, apalagi tumor otak. Dia menegaskan anaknya baru dirawat di rumah sakit setelah mengikuti kegiatan Diksar tersebut.

"Tidak ada, belum pernah anak saya diraw.t di rumah sakit. Setelah Diksar baru dia dirawat. Dari kecil tidak pernah ada keluhan sakit seperti itu," ujar Wirnawani, di Mapolda Lampung, Selasa (7/10/2025).

Sementara itu, penasihat hukum keluarga Pratama, Icen Amsterly, menambahkan bahwa hasil ekshumasi yang diumumkan oleh tim dokter forensik dan Ditreskrimum Polda Lampung belum sepenuhnya menjawab dugaan adanya kekerasan dalam kegiatan Diksar Mahepel.

“Disebut ada dugaan tumor ditemukan, tapi dari pihak keluarga kami tegaskan bahwa sejak kecil hingga meninggal dunia, Pratama tidak punya riwayat penyakit tersebut,” kata Icen.

2 dari 3 halaman

Retakan di Kepala Bukan Tumor Otak

Icen mengungkapkan bahwa berdasarkan diskusi dengan tim dokter forensik, ditemukan adanya retakan di bagian belakang tengkorak kepala Pratama.

“Retakan itu terjadi di bawah satu tahun. Artinya, tidak menutup kemungkinan akibat kekerasan saat Diksar. Namun, tim dokter tidak memastikan hal itu, sehingga tugas penyidiklah yang harus membuktikannya,” jelas dia.

Lebih lanjut, Icen berharap penyidik Polda Lampung segera menuntaskan kasus ini dengan menetapkan tersangka agar keluarga mendapat keadilan dan kepastian hukum.

“Kami mendukung penuh proses hukum ini. Harapan kami, kasus ini tidak berlarut-larut dan segera ada titik terang,” katanya.

3 dari 3 halaman

Hasil Autopsi Polri, Pratama Idap Tumor

Sebelumnya, dokter forensik RS Bhayangkara Polda Lampung menyebut hasil autopsi dan ekshumasi menunjukkan penyebab kematian Pratama secara signifikan akibat tumor di kepala.

Tim medis juga menjelaskan bahwa tanda-tanda kekerasan sulit diidentifikasi karena kondisi jasad korban sudah mengalami pembusukan.

EnamPlus