Sukses

BNPB Umumkan Update Parameter Gempa Garut, dari 6.5 Magnitudo jadi 6.2 Magnitudo

Berdasarkan laporan tertulis dari Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB, per Minggu (28/4/2024), pukul 05.45 WIB, dinyatakan bahwa gempa Garut yang awalnya dinyatakan 6,5 magnitudo berubah menjadi 6,2 magnitudo.

Liputan6.com, Bandung - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengumumkan update parameter gempa Garut, Jawa Barat, yang terjadi pada Sabtu malam (27/4/2024).

Berdasarkan laporan tertulis dari Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB, per Minggu (28/4/2024), pukul 05.45 WIB, disebutkan bahwa gempa Garut yang awalnya dinyatakan 6,5 magnitudo berubah menjadi 6,2 magnitudo.

"Update Parameter Gempa yang awalnya 6.5 Mag dengan kedalaman 10 km menjadi 6.2 Mag dengan Kedalaman 70 km," dikutip dari laporan.

Pusat gempa tersebut terdeteksi berada di laut, tepatnya berada pada koordinat 8.42 LS, 107.26 BT, dengan episenter di 151 km Barat Daya Kabupaten Garut, Jawa Barat. Gempa telah dinyatakan tidak berpotensi tsunami.

Gempa dirasakan di sejumlah daerah di Jawa Barat di antaranya Kabupaten Garut, Kabupaten dan Kota Tasikmalaya, Kabupaten Sukabumi, Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Pangandaran, Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Sumedang.

Sampai Subang

Selain daerah-daerah itu, gempat juga dirasakan di Kabupaten Subang. Guncangannya bahkan merusak rumah warga. Hal itu dilaporkan tim Desa Tanggap Bencana (Destana) Desa Ciater, Kabupaten Subang.

Dalam laporan tertulisnya disampaikan bahwa gempa telah merusak bangunan yang berada di RT 16 Kampung Dawuan Desa Ciater.

"Izin melaporkan kejadian (jenis kejadian bangunan roboh) yang terjadi di wilayah Desa Ciater, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang," dikutip dari laporan diterima Liputan6.com, Minggu (28/4/2024).

Akibat kejadian itu, dua keluarga disebut harus dievakuasi, tersiri dari 1 lansia, 1 balita, 3 anak anak, dan 2 orang dewasa. Untuk sementara mereka dievakuasi ke rumah kerabatnya.

Tim Destana Desa Ciater langsung melakukan pendataan tingkat kerusakan di lokasi kejadian, serta berkoordinasi dan memberikan arahan kepada Ketua RW dan RT setempat.

"Membuat parameter area bahaya di lokasi kejadian sebagai antisipasi terjadi runtuhan susulan," tulisnya.

 

Simak Video Piliihan Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.