Kolaborasi Perusahaan Asuransi dengan PERWARI Dukung OJK Tingkatkan Literasi dan Inklusi Keuangan

Liputan6.com, Jakarta - Meningkatkan literasi dan inklusi keuangan masyarakat Indonesia telah menjadi program yang dicanangkan oleh pemerintah guna mewujudkan masyarakat yang cerdas dalam mengelola keuangan. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendorong para Pelaku Usaha Jasa Keuangan (PUJK) untuk mendukung hal ini baik dari sisi edukasi keuangan dan juga perluasan akses masyarakat terhadap produk dan layanan keuangan. 

Terus mendukung OJK dalam meningkatkan Literasi dan Inklusi Keuangan masyarakat Indonesia, Avrist Assurance berkolaborasi dengan Persatuan Wanita Republik Indonesia (PERWARI) menggelar Literasi dan Inklusi Keuangan yang diikuti oleh para pelaku UMKM binaan PERWARI di Gedung PERWARI, Menteng, Jakarta Pusat , dua hari pada 22 dan 23 Maret 2024.

Turut hadir Ike Buddi Raya selaku Project Lead Syariah Avrist, Nanny Hadi Tjahjanto, istri dari Menko Polhukam RI Hadi Tjahjanto, perwakilan Kementerian Kelautan dan Perikanan RI Machmud, SP, Ketua Periodik Presidium Pimpinan Pusat PERWARI Hj. Retno Purweni, serta ketua panitia acara Ersa Tri Wahyuni.

Pada hari pertama, Ike Buddi Raya berkesempatan memaparkan topik perlindungan syariah yang meliputi pengertian, prinsip, manfaat, hingga tips dalam memilih asuransi jiwa syariah yang tepat.

“Asuransi Jiwa Syariah sangat penting untuk melindungi finansial keluarga, merencanakan keuangan keluarga, dan memastikan keberlanjutan kesejahteraan keluarga. Dan yang paling penting adalah asuransi syariah ini dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip syariah,” ujar Ike.

Pada hari kedua, Avrist juga berkesempatan memperkenalkan produk-produk unggulan berbasis syariah seperti Warisan 108, Syariah Investment Optima Pro, dan produk lainnya.

Dalam keterangan terpisah, VP Corporate & Marketing Communications Avrist, Lika Shalia mengatakan, melalui kegiatan ini, ingin meningkatkan pemahaman masyarakat, khususnya kepada seluruh anggota PERWARI serta pelaku UMKM terkait perencanaan keuangan berbasis syariah.

“Dengan begitu, mereka akan lebih paham dan cermat dalam memilih produk keuangan yang sesuai kebutuhan,” ucap Lika.