Sukses

Sejoli yang Viral Mesum di Halaman Masjid BJ Habibie Parepare Menyerahkan Diri

Keduanya menyerahkan diri lantaran khawatir Saptop PP mendatangi rumah mereka.

Liputan6.com, Parepare - Identitas sepasang kekasih yang viral lantaran diduga berbuat mesum di pelataran Masjid BJ Habibie Kota Parepare, Sulawesi Selatan akhirnya terungkap. Keduanya adalah SA (18) dan GY (18). 

"Jadi viralnya kejadian kemarin terkait dugaan tindakan asusila kami sudah amankan pelakunya," kata Kasatpol PP Kota Parepare Ulfa Lento, Selasa (5/3/2024).

Ulfa mengatakan sejoli tersebut menyerahkan diri pada Senin (4/3/2024) malam lantaran khawatir Satpol PP mendatangi rumah mereka. Di hadapan petugas, keduanya mengakui perbuatan mereka 

"Mereka datang sendiri, menyerahkan diri ke kantor (Satpol PP). Mereka mungkin hindari Satpol datang ke rumahnya dan membuat malu orang tua," jelasnya. 

Ulfa membeberkan bahwa sejoli itu berstatus belum kawin. SA diketahui merupakan seorang mahasiswa di salah satu kampus di Kota Parepare, sementara kekasihnya GY merupakan karyawati swasta. 

"Keduanya hanya pacaran," sebutnya. 

Dari hasil interogasi, lanjut Ulfa, sejoli tersebut membantah takarir di berbagai media sosial yang menyebutkan keduanya berbuat mesum. Mereka mengaku hanya berpelukan. 

"Mereka tidak mengakui sampai berbuat tidak senonoh tapi hanya berpelukan, ya nda mungkin langsung mengaku tapi kan kita lihat video viral tidak hanya berpelukan," jelasnya.

Ulfa mengatakan pihaknya sudah memberikan sanksi teguran kepada sejoli tersebut. Keduanya juga menandatangani surat pernyataan tidak akan mengulangi perbuatan.

"Bisa kena aturan (pidana) andaikan ada yang melapor. Kepolisian bisa menindaklanjuti tetapi ini kan intinya mereka akui dan minta maaf sehingga kami tidak sampai segitunya (mempidanakan) jadi diberikan teguran dan pernyataan tidak akan mengulangi lagi," kata Ulfa.

Ulfa juga meminta kepada warga jika melihat ada kejadian pasangan berbuat mesum atau tidak senonoh di tempat umum agar diberikan teguran. Bukan dengan sekadar merekam dan memviralkannya saja.

"Kalau ada kejadian kita minta partisipasi warga bantu menegur juga karena pengawasan kami terbatas, tidak bisa sampai 24 jam," imbuhnya.

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.