Sukses

Jadi Cara Lepas dari Jerat Kemiskinan, FKPPB Minta Sekolah Bali Mandara Kembali Dihidupkan

FKKPB menyerahkan kajian kepada PJ Gubernur Bali yang mendesak agar pemprov mengembalikan status sekolah Bali Mandara menjadi sekolah berbasis asrama lagi

Liputan6.com, Denpasar - Forum Komunikasi Peduli Pendidikan Bali (FKPPB) menyerahkan kajian Sekolah Bali Mandara (SBM) ke Penjabat Gubernur Bali, Sang Made Mahendra. Kajian tersebut untuk Sekolah Bali Mandara yang berlokasi di Buleleng Singaraja, salah satu sekolah yang sebelumnya adalah sekolah berbasis asrama yang digagas mantan Gubernur I Made Pastika.

Sayangnya sekolah berbasis asrama tersebut telah dihapus oleh Wayan Koster saat menjabat sebagai Gubernur Bali periode 2018-2023. Penghapusan sekolah berbasis asrama itu tercantum pada Peraturan Gubernur Bali Nomor 19 Tahun 2020 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Gubernur Nomor 43 Tahun 2013 Tentang Sistem Pengelolaan Sekolah Menengah Atas/Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Bali Mandara Provinsi Bali.

Perwakilan FKPPB, Gede Suardana menyebut adanya sekolah Bali Mandara yang berbasis asrama itu menjadi salah satu pengentas kemiskinan di Pulau Bali. menurut dia pengentasan kemiskinan di Bali melalui pendidikan berasrama SMA Bali Mandara sebagai bukti banyak pihak peduli terhadap perkembangan dan kualitas di Bali.

"Kami sudah menyerahkan surat kajian SMA Bali Mandara ke Pemerintah pusat. Kami juga menyerahkan kajian yang sama ke Penjabat Gubernur Bali. Bagi kami, kajian SMA Bali Mandara sebagai upaya pengentasan kemiskinan di Bali," kata Gede Suardana kepada awak media di Denpasar, Minggu (21/1/2024).

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Surat Kajian untuk Presiden

Dirinya menjelaskan, pendidikan yang telah berhasil mengentaskan kemiskinan tersebut sudah terbukti di SMA Bali Mandara dengan menggunakan sistem asrama. Hal itu terbukti anak-anak dengan ekonomi kurang mampu berhasil lepas dari jerat kemiskinan.

Perjuangan, Gede melanjutkan selama dua tahun bersama mahasiswa, alumni SMA Bali Mandara, dan FKPP Bali bisa mendapat respon dari pemerintah pusat untuk bisa menghidupkan kembali sekolah Bali Mandara.

"Kami apresiasi, PJ Gubernur Bali memiliki visi yang sama dengan kami bahwa upaya pengentasan kemiskinan di Bali dalam jangka panjang adalah melalui pendidikan," ujarnya.

Sementara Penjabat Gubernur Bali, Sang Made Mahendra Jaya menyambut baik dukungan FKPP Bali yang terdiri dari akademisi, akitivis, mahasiswa, dan alumni SMA Bali Mandara untuk menghidupkan kembali sekolah berbasis asrama itu.

"Saya percaya salah satu yang paling efektif untuk mengangkat kemiskinan masyarakat adalah melalui pendidikan,” kata Mahendra Jaya saat menerima audensi FKPP.

Untuk diketahui, SMA Bali Mandara dengan sistem berasrama yang telah dihapus mantan Gubernur Bali Wayan Koster dan menjadi sekolah reguler. SMA Bali Mandara maupun SMK Bali Mandara adalah program sekolah berbasis asrama yang ada di Buleleng, dan diperuntukkan bagi siswa miskin.

Awalnya program yang dimulai dari 2011 tersebut merupakan kerja sama antara Pemprov Bali dengan Sampoerna Foundation. Namun, belakangan Yayasan Sampoerna tidak memberikan dana lagi, sehingga seluruh pembiayaan ditanggung Pemprov Bali.

SMA Bali Mandara ini telah melahirkan banyak lulusan bisa melanjutkan ke perguruan tinggi kelas atas seperti ITB, IPB, UGM, dan lainnya. Bahkan ada yang kuliah ke luar negeri. Beberapa lulusannya juga ada yang menjadi dokter hingga satuan kepolisian. 

Sementara itu, sistem sekolah berasrama dengan biaya ditanggung penuh oleh pemerintah itu dianggap cukup berhasil, khususnya dalam pengentasan kemiskinan. Akan tetapi, mulai tahun ajaran 2022/2023, SMAN Bali Mandara menghapus model sekolah berasrama, sebaliknya dijadikan sekolah reguler.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.