Sukses

PAMA Gandeng Unmul dan PPDI Kaltim Gelar Pelatihan Bagi Penyandang Disabilitas

Peningkatan ekonomi mandiri masyarakat terus menjadi perhatian PT Pamapersada Nusantara Distrik Balikpapan Operation (PAMA BPOP), salah satunya bagi para penyandang disabilitas.

Liputan6.com, Balikpapan - Peningkatan ekonomi mandiri masyarakat terus menjadi perhatian PT Pamapersada Nusantara Distrik Balikpapan Operation (PAMA BPOP). Salah satunya yang melibatkan penyandang disabilitas. Seperti yang dilakukan PAMA BPOP baru – baru ini, dengan kembali menyalurkan program Corporate Social Responsibilty (CSR) dari usulan Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Kaltim.

Chief PAMA BPOP Expert Sulasman didampingi CSR Officer Aziz Kusuma Aji menjelaskan, sebagai bentuk kepedulian perusahaan untuk membantu program pemerintah dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat dan lingkungan, maka PAMA BPOP membantu CSR dalam bentuk bantuan pelatihan terhadap 50 penyandang disabilitas di Kaltim. Di mana pelaksanaannya dipusatkan di Fakultas Kehutanan, Universitas Mulawarman, Samarinda pada 18 November lalu.

“Bantuan ini termasuk komitmen sharing budget PAMA mulai dari PAMA Head Office dan PAMA wilayah operasi Kalimantan Timur termasuk PAMA BPOP. Untuk membantu saudara-saudara kita penyandang disabilitas mampu mengembangkan ekonomi mandiri melalui pelatihan-pelatihan. Kali ini berupa pelatihan membuat Biochar dan pemanfaatan arang energi,” ungkap Sulasman.

Adapun PM PAMA ABKL Herdianto menyebut, dampak perubahan iklim di Asia Tenggara dapat berdampak pada ketahanan pangan. Pelatihan Biochar dan arang energi ini harapannya dapat menjadi salah satu solusi untuk energi terbarukan serta memperbaiki lingkungan. Karena Biochar yang dimasukkan ke tanah dan mampu memperbaiki kondisi tanah.

“PAMA juga punya komitmen memperkerjakan 1 persen dari jumlah karyawan untuk kaum disabilitas. Oleh karena itu mohon support dari rekan pendidikan untuk bisa memacu rekan disabilitas dapat meningkat pendidikannya. Sudah ada jobsite yang memberikan pembinaan UMKM untuk rekan-rekan difabel,” ucap Herdianto.

Untuk diketahui, dalam pelatihan ini peserta mendapat penjelasan dari narasumber yakni Kepala Laboratorium Budidaya Hutan Sarifudin dan Yuliansyah, penelitian konversi biomassa masalah energi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Gantikan Elpiji

Sementara itu, Ketua PPDI Kaltim Anni Juwairiyah mengucapkan terima kasih atas bantuan CSR PAMA. Sehingga pihaknya sukses menggelar pelatihan membuat Biochar dan pemanfaatan arang energi. Ini bisa menjadi jawaban atas persoalan sulitnya elpiji yang kerap mendera Kaltim termasuk Samarinda. Dan menjadi ladang bisnis baru bagi penyandang disabilitas.

“Terima kasih kepada PT PAMA. Ini sudah ketiga kalinya perusahaan peduli kepada penyandang disabilitas. Pertama ada hidroponik yang saat ini masih ada yang menjalankan bisnisnya, lalu digital marketing BNSP yang pertama kalinya untuk kaum disabilitas mendapatkan sertifikasi BNSP,” jelas Anni.

Belum lagi komitmen PAMA yang membuka peluang penyandang disabilitas untuk masuk ke dunia kerja. Di mana saat ini ada program magang terbuka dari perusahaan. “Semoga dengan sinergitas antara kami, PAMA dan kampus ini, bisa memacu rekan disabilitas mengenyam pendidikan yang lebih tinggi,” imbuhnya.

Hadir pula Iwan Darmawan, Kepala Biro Ekonomi Pemprov Kaltim. Iwan menyebut, PT PAMA sudah banyak membantu kegiatan untuk penyandang disabilitas. Termasuk komitmen penempatan 1 persen dari karyawan di perusahaan. “Hal ini harus bisa dimanfaatkan bagi penyandang disabilitas. Pelatihan Biochar dan arang energi ini menjadi peluang yang sangat baik di Kaltim sebagai salah satu provinsi penghasil energi,” ungkap Iwan.

Pemprov lanjutnya, siap membantu dalam program ini. Ada keyakinan bantuan pengadaan fasilitas jika berkaitan dengan lingkungan. Mengingat Kaltim sudah mendapat USD 20,9 juta. “Dana tersebut nanti akan disebar ke 441 desa di Kaltim serta beberapa desa yang mendapat penghargaan karena mampu mempertahankan wilayah hutan serta menjaga lingkungan,” sebutnya.

Adapun Dekan Fakultas Kehutanan (FKT) Unmul Prof Rudianto Amirta menyebut, sudah menjadi kewajiban kampus menjadi yang terdepan untuk mendukung kegiatan PPDI. “Biochar menjadi salah satu cara untuk memperbaiki kualitas tanah. Proses rehabilitasi lahan saat ini FKT Unmul memperbaiki IKN baik pesisir maupun daratan,” ujarnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.