Sukses

DJ Seksi Minta Maaf Usai Viralkan Kampus Palembang Gelar Dugem Bareng Kaprodi

Konten DJ seksi Shinta viral di medsos usai mengunggah video dugem di kampus yang ternyata berada di kampus Poltekpar Palembang Sumsel.

Liputan6.com, Palembang - Beberapa hari terakhir, media sosial (medsos) dihebohkan dengan unggahan video Female Disck Jokey (FDJ) lagi dugem di kampus.

Ternyata, kampus yang dimaksud adalah Politeknik Negeri Pariwisata (Poltekpar) Palembang Sumatera Selatan (Sumsel).

Dalam unggahan tersebut, DJ cantik bernama Shinta menuliskan narasi ‘Dugem di Kampus Bareng Kaprodi pula’ yang diposting ulang akun Instagram @palembang_viral.

DJ seksi tersebut juga berpenampilan seksi menggunakan dress hitam yang memperlihatkan lekuk tubuhnya sembari memainkan musik dugem.

Di video tersebut, terlihat gegap-gempita suasana auditorium ruangan kampus yang penuh dengan mahasiswa yang sedang merayakan pesta.

Setelah video itu viral di medsos, pihak Poltekpar Palembang bersama DJ Shinta menggelar konferensi pers, pada Rabu (6/12/2023) di kampus.

DJ Shinta (29) meminta maaf atas kegaduhan yang dibuatnya, dari video yang dibuat di akun TikTok-nya. Diakuinya, dia kerap membuat konten jika mengisi berbagai acara, termasuk di kampus-kampus di Sumsel.

“Cuma untuk konten pribadi saja, memang setiap perforn aku bikin konten dan masuk di TikTok. Tidak tahu jika dampaknya seperti ini. Tidak terpikir jika akan melibatkan kampus yang berkaitan,” ucapnya, Kamis (7/12/2023).

Terkait cara berpakaiannya yang dinilai terlalu seksi, DJ Shinta mengatakan busananya sudah sesuai dengan konsep acaranya.

Dia tidak mengetahui jika videonya akan membuat nama baik Poltekpar Palembang jadi tercoreng. DJ Shinta pun menyampaikan permintaan maafnya dan menjadikan pengalamannya tersebut sebagai pengalaman untuk ke depannya.

“Untuk musik DJ, saya tahu musik remix (tidak boleh di kampus). Tapi ini R&B dan musik yang diperbolehkan (di kampus). Yang di video memang saya. Dan pakaiannya sesuai dengan konsep acara,” ucapnya.

Direktur Poltekpar Palembang Anwari Masatip mengatakan, kegiatan di video yang beredar tersebut digelar di penghujung hari praktek mahasiswa selama 1 semester terakhir.

Para mahasiswa Poltekpar Palembang diberi kesempatan untuk menunjukkan keterampilannya dan memang mengundang DJ untuk meramaikan acara tersebut.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

20 Menit Terakhir

“Waktu kegiatannya itu tanggal 29 November 2023 malam. Mahasiswa memang ada di lokasi, tapi tidak ada kaitannya dengan hal-hal yang memabukkan,” ungkapnya.

Dalam video tersebut, Direktur Poltekpar Palembang memastikan hanya ada satu stage yang digunakan dan dipakai secara bergantian. Dia juga menegaskan jika minuman yang tersedia dalam acara tersebut, semuanya tidak mengandung alkohol.

“Memang ada penggunaan minuman beralkohol, tapi itu hanya untuk praktik saja. Di luar (praktik) tidak boleh, tapi yang non-alkohol boleh dipesan,” katanya.

Dia mengimbau kepada mahasiswa dan khalayak umum, untuk berhati-hati dalam menyebarkan informasi di akun medsos. Harus memilih kalimat yang pas sehingga tidak miss-leading.

Ke depannya, Poltekpar Palembang akan lebih berhati-hati lagi dalam menggelar berbagai kegiatan. Jangan sampai video viral seperti itu terjadi lagi.

“Shinta memang ada di salah satu acara, cuma di 20 menit terakhir kegiatan saja. Setelah itu, semuanya dibereskan. Mahasiswa sendiri yang mengurusnya,” ujarnya.

3 dari 3 halaman

Musibah bagi Kampus

Di Poltekpar Palembang Sumsel diakuinya memang ada program studi (prodi) advertising dan event, sehingga mahasiswa diberi kesempatan praktik industri tersebut, seperti bagaimana menggelar kegiatan konser.

Dalam event-event konser, memang menggunakan teknologi musik digital, seperti alat DJ dengan mixer yang menjadi komponen musik.

Selain musik digital, mahasiswa juga diajarkan musik tradisional, sehingga ada banyak ilmu pengetahuan yang diberikan ke mahasiswanya.

“Terkait unggahan di medsos, sekolah tidak sampai kepikiran ke sana. Memang kami akui ada kesalahan, ini musibah bagi kampus kami. Tapi kampus kami sudah banyak meningkat dari 4-5 tahun kemarin. Bahkan, capaian kami di atas rata-rata, penghargaan juga banyak didapatkan dari luar negeri,” katanya.

Saat ini, Poltekpar Palembang sudah mengantongi akreditasi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BANPT) Baik, walau baru 6 tahun berdiri.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.