Sukses

Kapolda NTT Bakal Tindak Tegas Ormas Pelaku Kekerasan Terhadap Mahasiswa Papua yang Demo di Kupang

Kejadian ini berawal saat mahasiswa Papua tengah berunjuk rasa. Mahasiswa tiba-tiba didatangi sekelompok massa diduga dari ormas Garda Flobamora dan Garuda. Mereka disuruh berhenti berorasi

Liputan6.com, Jakarta - Aksi unjuk rasa mahasiswa Papua di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) dibubarkan oleh massa salah ormas, Jumat 1 Desember 2023. Aksi unjuk rasa itu dalam rangka memperingati hari kemerdekaan Papua Barat.

Kejadian ini berawal saat mahasiswa Papua tengah berunjuk rasa. Mahasiswa tiba-tiba didatangi sekelompok massa diduga dari ormas Garda Flobamora dan Garuda. Mereka disuruh berhenti berorasi.

"Kami dibubarkan paksa dan sempat dipukul oleh ormas Garuda," ujar koordinator massa aksi, Yeri Wali kepada Liputan6.com, Sabtu 2 Desember 2023.

Menurut dia, sekitar pukul 09.15 Wita, sekitar 50 orang dari ormas Garuda mendatangi massa aksi sembari marah-marah. Perdebatan pun terjadi hingga berujung pemukulan secara membabi buta.

Selain itu, ada seorang massa aksi bernama Ririn dipukul hingga pingsan. Massa aksi lainnya, Jek, juga mendapat pukulan di bagian bibirnya hingga pecah. Mereka kemudian diangkut ke Mapolresta Kupang Kota.

"Kami semua mendapat luka-luka dan banyak benjol di bagian kepala, muka dan bibir," ungkap Yerri.

Informasi yang diterima Liputan6.com, mahasiswa Papua yang sempat ditahan polisi kini sudah dibebaskan.

 

Simak Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Respons Kapolda NTT

Kapolda NT, Irjen Pol Drs Johni Asadoma mengecam keras tindakan kekerasan yang dilakukan ormas Garuda dan Garda Flobamora terhadap puluhan mahasiswa asal Papua saat demonstrasi, Jumat 1 Desember 2023.

"Saya mengecam aksi kekerasan dari Ormas terhadap mahasiswa Papua di Kupang. Kami akan menindak tegas," ujar jenderal bintang dua ini, Sabtu (2/12/2023).

Kapolda menyayangkan adanya aksi main hakim sendiri oleh oknum dari Ormas tertentu yang melakukan kekerasan dan intimidasi terhadap mahasiswa yang melakukan demonstrasi.

Kapolda berjanji akan segera menindak tegas pihak yang melakukan aksi kekerasan tersebut.

"Kita akan tindak tegas dan proses hukum pelaku yang melakukan aksi kekerasan," tegas Kapolda NTT.

Tokoh masyarakat NTT di Papua Carolus Boli dari Jayapura, Papua juga menyesalkan aksi kekerasan ini. Menurut Carolus, terlepas dari salah-benarnya mahasiswa Papua dalam orasi dalam rangkaian peringatan 1 Desember, namun aksi demo dan orasi itu adalah ekspresi kebebasan menyampaikan pendapatnya di muka umum dan dijamin undang-undang.

“Apabila ada hal-hal yang melanggar hukum dalam aksi itu merupakan kewenangan aparat penegak hukum. Bukan kelompok lain apalagi dengan melakukan tindakan kekerasan terhadap mahasiswa yang berunjuk rasa,” ujar Carolus

Ia menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat Papua atas peristiwa pemukulan terhadap mahasiswa Papua yang menggelar aksi demo.

Mantan anggota DPR Papua ini meminta aparat kepolisian menindak tegas oknum-oknum yang melakukan tindakan kekerasan kepada mahasiswa Papua.

Ia berharap agar peristiwa kekerasan terhadap mahasiswa asal Papua tidak terulang lagi dan diselesaikan secara kekeluargaan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.