Sukses

Maling Motor di Kampung Siluman Dihajar Warga hingga Babak Belur

Maling motor ditangkap kemudian di hakimi oleh masyarakat Kampung Siluman. Akibatnya, RO yang berusia 40 tahun babak belur usai mendapat bogem mentah dari penduduk Kampung Siluman.

Liputan6.com, Serang - Maling motor ditangkap kemudian di hakimi oleh masyarakat Kampung Siluman. Akibatnya, RO yang berusia 40 tahun babak belur usai mendapat bogem mentah dari penduduk Kampung Siluman.

Peristiwa itu terjadi pada Rabu, 29 November 2023, sekitar pukul 17.30 wib, di Kampung Siluman, Desa Gembor, Kecamatan Binuang, Kabupaten Serang, Banten.

"Gugup karena dikejar pemilik motor, pelaku turun dari motor dan kemudian kabur ke areal persawahan," kata Iptu Saeful Sani, Kapolsek Carenang, Kamis, (30/11/2023).

Kapolsek bercerita kala itu korban sedang ke sawah melihat tanamannya. Ketika di pematang sawah, korban melihat motornya ada yang membawa, seketika itu dia berteriak maling sehingga menarik perhatian warga Kampung Siluman.

"Pada saat itu, RO yang diduga pelaku curanmor mencuri motor Honda Beat milik Sonani yang di parkir di pinggiran sawah menggunakan kunci T," terangnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bonyok Digebuki Masyarakat

Korban kemudian berlari mengejar RO sembari berteriak maling. Warga Kampung Siluman ikut mengejar pelaku dan berhasil menangkapnya.

Setelah tertangkap, warga Kampung Siluman secara spontan melampiaskan amarahnya ke pelaku, hingga RO babak belur.

"Setelah puas melampiaskan kekesalannya, warga kemudian membawa pelaku ke kantor desa. Sementara warga lainnya melapor ke Mapolsek Carenang," jelasnya.

Mendapatkan laporan adanya maling motor yang ditangkap kemudian diamuk warga Kampung Siluman, personel Unit Reskrim Polsek Carenang datang ke kantor desa kemudian membawa pelaku ke puskesmas. Karena kondisi RO masih dalam perawatan intensif, polisi belum bisa memeriksanya lebih lanjut.

"Pelaku kita bawa terlebih dahulu ke puskesmas untuk diobati karena kondisinya terluka. Kami belum dapat memberikan keterangan lebih jauh, karena kondisi pelaku belum memungkinkan untuk dilakukan pemeriksaan," ujarnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.