Sukses

Antisipasi Caleg Depresi, RSUD Bayu Asih Purwakarta Siapkan Kamar Khusus Kejiwaan

RSUD Bayu Asih Kabupaten Purwakarta, menyiapkan ruang khusus kejiwaan untuk mengantisipasi ada peserta pemilu 2024 depresi.

Liputan6.com, Purwakarta - Selepas Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024 mendatang, dipastikan bakal banyak Caleg yang mengalami depresi. Terutama, mereka yang sudah mati-matian bersosialisasi namun tidak terpilih menjadi wakil rakyat di Pemilu 2024.

Guna menanggulangi kondisi tersebut, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bayu Asih Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, akan menyiapkan ruang khusus kejiwaan untuk mereka yang mengalami depresi selepas Pemilu 2024 mendatang. Termasuk juga, menyiagakan dokter spesialis kejiwaan.

Plt Direktur RSUD Bayu Asih Kabupaten Purwakarta, dr Tri Muhammad Hani menuturkan, memang jika berkaca pada pengalaman-pengalaman sebelumnya banyak di antara warga yang gagal 'Nyaleg' itu terganggu kondisi kejiwaannya.

"Sebagai antisipasi, kami akan siapkan ruang khusus kejiwaan dengan fasilitas 4-6 bed. Selain itu, kita juga akan menyiagakan dokter spesialis jiwa," ujar Hani, kepada Liputan6.com, Rabu (15/11/2023).

Memang, kata Hani, tak bisa dipungkiri selepas pesta demokrasi nanti dipastikan ada saja para Caleg yang mengalami depresi. Untuk itu, hal tersebut perlu diantisipasi. Apalagi, secara prosedurnya juga memang seperti itu. Hal mana, setiap rumah sakit apalagi RSUD harus menyiapkan fasilitas khusus tersebut.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

2 Pola Pengobatan

Hani juga mengatakan, depresi yang dialami para caleg ini tidak akan terlalu berlebihan. Tapi, kalau dari pengalaman pada pemilu sebelumnya di wilayahnya ini belum terdengar ada kejadian caleg yang mengalami gangguan mental berat pascapencoblosan.

Memang, menurut dia, kalau yang konsultasi dengan psikiater dipastikan ada. Karena itu sangat manusiawi, jika caleg yang kalah mengalami gangguan emosional. Terlebih lagi, bila dalam proses pencalegan itu, harta benda mereka habis.

"Biasanya, ini yang menjadi pemicu meningkatkan konsultasi dengan psikiater," katanya.

Hani menambahkan, untuk fasilitas tersebut akan mulai dipersiapkan pada Januari mendatang. Terkait pengobatannya, bisa dengan dua pola. Yakni, pola rawat jalan khusus untuk yang depresi kategori ringan. Serta pola rawat inap, bagi caleg yang menderita depresi akut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini