Sukses

Kisah Pilu Bocah 12 Tahun di NTT Berkali-kali Dicabuli Ayah Angkat

Pelaku pencabulan anak, YN (65) asal Kabupaten Sumba Timur telah diamankan pihak kepolisian.

Liputan6.com, Kupang - Seorang petani berinisial YN (65) asal Kelurahan Lewa Paku, Kecamatan Lewa, Kabupaten Sumba Timur, NTT, ditangkap Unit Reskrim Polsek Lewa karena melakukan pencabulan terhadap anak bawah umur.

Korbannya merupakan anak angkatnya sendiri yang masih berusia 12 tahun dan merupakan siswa Sekolah Dasar (SD).

Usai berbuat bejat, pelaku melarikan diri dan bersembunyi di kediaman warga di wilayah Londa Lima, Kecamatan Kanatang.

Namun, Unit Reskrim Polsek Lewa yang dipimpin oleh Kanit Reskrim Polsek Lewa, Aipda Juan Pablo H.B.T berhasil menangkap pelaku pada Jumat, 3 November 2023 malam.

Kapolsek Lewa Plh. Ipda Marius P. Himbir yang dikonfirmasi Liputan6.com, Senin (6/11/2023) membenarkan kejadian itu. Ia mengaku pelaku pencabulan sudah ditangkap, setelah sebelumnya sempat melarikan diri.

"Informasi awal menyebutkan pelaku melarikan diri setelah mengetahui bahwa tindakannya telah dilaporkan ke polisi. Tim kami, berdasarkan petunjuk dan informasi, bergerak menuju lokasi persembunyian pelaku, dan berhasil menangkap pelaku di rumah seorang warga di wilayah Londa Lima, Kecamatan Kanatang, Sumba Timur," ujar Ipda Marius.

Ia menjelaskan pelaku pencabulan anak YN merupakan orang tua angkat atau wali korban. Aksi cabul pelaku, kata dia, sudah berulang kali, sejak bulan Agustus hingga September 2023.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Aksi Bejat Terbongkar

Aksi pelaku terungkap setelah korban mengeluh sakit ke ibu angkatnya (istri pelaku) pada alat vitalnya. Setelah ditanya, korban dengan lugu mengungkap semua aksi bejat pelaku.

"Mendengar pengakuan korban, ibu angkatnya langsung membuat laporan je polisi," jelasnya.

Pelaku akan dijerat pasal persetubuhan anak dengan ancaman hukuman 5 hingga 15 tahun penjara dengan denda Rp5 miliar. Jika tindakan ini dilakukan oleh orang tua atau wali, hukuman tersebut akan diperberat sebesar sepertiga dari ancaman hukuman. (Ola Keda)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini