Sukses

Kolaborasi Dukung Pengurangan Emisi Karbon dengan Menanam Mangrove

Gangguan terhadap keseimbangan dan degradasi alam merupakan ancaman serius bagi kesehatan dan meningkatkan risiko munculnya penyakit baru.

Liputan6.com, Jakarta - The International Pharmaceutical Manufacturers Group (IPMG) berkolaborasi dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mendukung program pengurangan emisi karbon dengan penanaman mangrove.

BPOM telah meluncurkan serangkaian inisiatif peduli lingkungan dan memberikan apresiasi kepada Industri Obat dan Makanan yang telah menerapkan program-program keberlanjutan lingkungan.

Salah satu inisiatif pertama adalah BPOM Award untuk Industri Farmasi dan Makanan Berkelanjutan yang mendukung kelestarian lingkungan. Sebagai kelanjutan dari inisiatif tersebut, BPOM memulai Program Net Zero Carbon melalui inisiatif Konservasi Ekosistem Mangrove.

Kepala BPOM, Penny Lukito menyampaikan BPOM memulai Program Net-Zero Carbon melalui inisiatif konservasi ekosistem mangrove sebagai langkah kolaborasi bersama pelaku usaha obat dan makanan serta pemangku kepentingan lainnya.

"Produksi dan konsumsi obat dan makanan berkelanjutan adalah tanggung jawab bersama untuk mencegah memburuknya krisis lingkungan," ujarnya, Kamis (2/11/2023).

Kegiatan ini dimulai dengan penandatanganan nota kesepahaman antara BPOM dan sejumlah pelaku usaha termasuk IPMG. Dalam wujud komitmen, mereka melakukan penanaman mangrove secara simbolis, yang akan berlanjut selama beberapa tahun ke depan.

Anggota Dewan IPMG sekaligus Penanggung Jawab Industrial Policy Taskforce, Idham Hamzah mengatakan gangguan terhadap keseimbangan dan degradasi alam merupakan ancaman serius bagi kesehatan dan meningkatkan risiko munculnya penyakit baru.

Sebagai perkumpulan perusahaan asing berbasis riset dan pengembangan, IPMG menyadari bahwa keberlangsungan hidup dan kesehatan manusia berkaitan erat dengan kondisi planet ini.

"Planet yang sehat melindungi manusia dari paparan patogen, mulai dari polusi hingga sumber makanan," jelasnya.

Penanaman mangrove memiliki dampak positif terhadap enam target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), termasuk mitigasi perubahan iklim. Ekosistem mangrove merupakan salah satu ekosistem yang paling efektif dalam menyerap karbon di bumi, berkontribusi pada pengelolaan hutan berkelanjutan, dan menjaga keanekaragaman hayati.

IPMG dan beberapa anggotanya, termasuk PT. AstraZeneca Indonesia, PT. Glaxo Wellcome Indonesia (GSK), PT. Mitsubishi Tanabe Pharma Indonesia, PT. Otsuka Indonesia, dan PT. Pfizer Indonesia, turut berkontribusi pada program ini dengan penanaman simbolis sebanyak 3.450 pohon mangrove yang akan dilakukan secara berkala hingga tahun 2025.

Selain memberikan perlindungan dari abrasi dan risiko bencana alam, penanaman mangrove juga membantu mengendalikan pencemaran air dan udara, serta mengurangi emisi gas rumah kaca.

Lebih dari itu, program ini mendukung potensi bahan baku alam dari keanekaragaman hayati di hutan mangrove, menjaga keseimbangan ekosistem dan kesehatan, serta memberikan dampak ekonomi positif bagi komunitas setempat.

"Kami memberikan apresiasi kepada BPOM atas upaya mereka dalam merestorasi alam dan mendorong keterlibatan industri untuk memperlambat degradasi alam dan memperbaikinya," ia menambahkan.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.