Sukses

Malaysia Cabut Subsidi Harga Ayam, Pemerintah Minta Tak 'Panic Buying'

Pemerintahan Malaysia baru-baru akan resmi mencabut subsidi harga ayam mulai Rabu, 1 November 2023. Pemerintahan mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan 'panic buying'.

Liputan6.com, Bandung - Menteri Pertanian dan Ketahanan Pangan Malaysia Datuk Seri Mohamad Sabu mengatakan jika pemerintah mereka akan menghentikan subsidi dan pengendalian harga ayam.

Keputusan tersebut dilakukan oleh pemerintah atas dari keputusan untuk mencabut subsidi mempertimbangkan tren pasokan yang kini telah stabil. Adapun subsidi akan dihentikan sepenuhnya mulai hari Rabu, 1 November 2023.

"Sejalan dengan pendekatan penargetan ulang subsidi secara bertahap, pemerintah telah sepakat bahwa subsidi dan pengendalian harga hanya untuk ayam akan dihentikan sepenuhnya mulai 1 November," ujarnya melansir Malaysia Mail pada Senin (30/10/2023).

Pada saat yang sama, Seri Mohamad Sabu juga menyampaikan jika alasan penghentian subsidi ayam dalam jumlah besar tersebut untuk mengurangi kebocoran subsidi. Terutama yang turut dinikmati oleh asing dan kelompok berpenghasilan tinggi.

"Alasan penghentian subsidi ayam dalam jumlah besar adalah untuk mengurangi kebocoran subsidi yang saat ini juga dinikmati oleh asing dan kelompok berpenghasilan tinggi," ujarnya.

Selain itu, Datuk Seri Mohamad Sabu menyampaikan jika berakhirnya hal tersebut bisa membantu kelangsungan industri produksi ayam lokal.

"Berakhirnya pengendalian harga ayam juga mendukung keberlangsungan industri produksi ayam lokal," katanya.

Sebelumnya, sejak 2022 pemerintahan Malaysia telah menanggung RM3,8 miliar untuk subsidi telur dan ayam. Adapun subsidi untuk telur ayam ras dengan grade A, B, dan C akan tetap menggunakan mekanisme subsidi yang telah ada.

"Sejak Februari 2022, pemerintah telah menanggung RM3,8 miliar untuk subsidi telur dan ayam," ujarnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Meminta Masyarakat untuk Tidak Panic Buying

Pihaknya juga meyakinkan jika Kementerian saat ini akan memantau harga ayam dan memastikan bahwa unggas yang akan dijual dengan harga yang wajar. Selain itu, Datuk Seri Mohamad Sabu turut bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan Dalam negeri dan Biaya Hidup.

Ia juga mengatakan akan memperluas dua program pemerintah yang dirancang untuk meringankan dampak tingginya biaya hidup masyarakat, yaitu program "Jualan Rahmah" dan "Madani Agro Sales".

"Oleh karena itu, kementerian memperluas ‘Jualan Rahmah’ dan ‘Madani Agro Sales’ di seluruh negeri untuk memasok ayam dengan harga terjangkau," ujarnya.

3 dari 3 halaman

Berdampak pada Kenaikan Harga

Sebagai informasi, "Jualan Rahmah" adalah program yang menawarkan lusinan bahan makanan seperti telur hingga minyak goreng dengan harga lebih rendah dari harga pasar.

Kemudian, "Madani Agro Sales" memungkinkan petani dan nelayan untuk menjual produknya langsung kepada konsumen dan untuk mengatur harga dan menambah pendapatan produsen.

Adapun pihak pemerintah mengimbau kepada masyarakat Malaysia untuk tidak melakukan pembelian panik atau panic buying. Karena, jika mengalami peningkatan permintaan hal tersebut bisa memberikan dampak pada kenaikan harga.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini