Sukses

2 Ruas Tol di Purwakarta Rawan Kecelakaan Dikaitkan Hal Mistis, Benarkah?

Di dua ruas tol yang melintas wilayah Kabupaten Purwakarta, terdapat daerah rawan kecelakaan yang jadi momok menakutkan bagi pengguna jalan.

Liputan6.com, Purwakarta - Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat merupakan daerah perlintasan dua jalur tol penghubung antar kabupaten. Adapun kedua jalur bebas hambatan itu, yakni ruas Tol Cipularang dan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali).

Jika melihat dari satu sisi, keberadaan dua tol tersebut dirasa cukup membantu mobilitas masyarakat yang hendak keluar kota. Namun, di sisi lain akses jalur bebas hambatan itu juga menjadi momok menakutkan bagi sebagian penggunanya.

Bukan tanpa alasan, apalagi jika menilik dari seringnya terjadi kecelakaan maut di jalur bebas hambatan tersebut. Seperti diketahui, hampir setiap saat ada berita tentang peristiwa tersebut di dua jalur bebas hambatan itu.

Kengerian yang terbayang di dua jalur tol ini, ternyata tak hanya jadi perhatian masyarakat. Tapi, petugas kepolisan di Kabupaten Purwakarta ini juga menyadari hal itu. Apalagi, hasil dari pemetaan di dua jalur ini terdapat titik yang rawan kecelakaan.

Berdasarkan data yang berhasil dihimpun, dari hasil pemetaan jajaran kepolisian ini menyimpulkan, di wilayah hukum Purwakarta ada beberapa jalur yang dianggap rawan kecelakaan (black spot). Khususnya di dua jalur tol tersebut.

Untuk di ruas Tol Cipularang, itu terdapat sekitar 10 kilometer yang menjadi titik rawan kecelakaan. Yakni, dari mulai KM 90 hingga KM 100, baik dari arah Bandung-Jakarta maupun sebaliknya.

Sedangkan, untuk titik rawan di ruas Tol Cipali yang masuk wilayah hukum Polres Purwakarta, terdapat di KM 73 sampai 83 di kedua jalur. Hasil pemetaan ini menilik dari intensitas kecelakaan yang selama ini kerap terjadi di titik-titik tersebut.

Kengerian ini cukup beralasan, mengingat kontur jalan di titik rawan kecelakaan ini bisa dikatakan sangatlah berbahaya. Yakni, selain kondisinya lurus, ada juga yang kondisinya berupa tanjakan terjal, turunan curam, tikungan tajam‎, serta bergelombang.

 

Simak Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Banyak Dikaitkan Dengan Hal Mistik

Berbeda dengan pihak kepolisian, sebagian masyarakat justru terkadang mengait-ngaitkan kecelakaan lalu lintas di dua rua jalur bebas hambatan itu dengan hal mistik. Alhasil, menjadikan masyarakat was-was ketika melintas di jalur tersebut.

Uci Sanusi (45) salah seorang sopir bus umum antar kota antar provinsi (AKAP) menuturkan, ‎kasus kecelakaan yang terjadi di Cipularang dan Cipali mungkin bukan hal aneh. Dia pun tak menampik, jika selama ini banyak pihak yang mengaitkan kecelakaan di dua tol ini dengan hal-hal mistis. Tapi, dirinya meyakini kecelakaan tersebut sebagian besar akibat faktor human error.

"Kalau menurut saya sih lebih ke faktor kelalaian manusia ya," ujar Uci saat berbincang dengan Liputan6.com, belum lama ini.

Menurut dia, tak bisa dipungkiri saat melaju di tol biasanya para pengendara selalu ingin menginjak gas lebih dalam supaya kendaraannya melaju kencang. Di sisi lain, mereka tidak bisa mengantisipasi kendali atas kendaraannya.

"Kalau bawa kendaraan di tol, ya harus ekstra fokus. Selain itu, jangan beranggapan jika tol ini adalah sirkuit balap. Itu saja sih menurut saya kalau ingin meminimalisasi risiko kecelakaan," seloroh dia.

Seperti diketahui, dalam sebulan terkhir terjadi beberapa kali kasus kecelakaan lalulintas di Kabupaten Purwakarta. Teranyar, kasus kecelakaan yang menewaskan dua orang di Tol Cipularang KM 97 jalur B (dari Bandung arah Jakarta.

Kedua korban meninggal atas nama Sulaiman (46) warga Kampung Cigugur RT 01/03 Desa Margaasih, Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung dan Ahmad Jumroni (52) warga Baleendah Permai Blok 149 A RT 08/25 Baleendah, Kabupaten Bandung.

Kecelakaan maut tersebut, melibatkan kendaraan Honda CRV dengan kendaraan truk. Saat itu, penumpang minibus tersebut tengah mengganti ban yang mengalami bocor di bahu jalan. Dugaan sementara, akibat sopir truk mengantuk hingga menambrak kendaraan mereka.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.