Sukses

Pekerja Bangunan Tewas Tertimpa Tutup Keong Sekolah di Blora, Gus Labib: Human Error

Ketua Komisi D DPRD Blora, H Ahmad Labib Hilmy, menyatakan insiden robohnya tutup keong (tembok penyangga atap) bangunan sekolah milik pemerintah saat direnovasi terjadi karena human error.

Liputan6.com, Blora - Ketua Komisi D DPRD Blora, H Ahmad Labib Hilmy, angkat bicara menanggapi insiden robohnya tutup keong (tembok penyangga atap) bangunan sekolah milik pemerintah saat direnovasi. Tutup keong itu menimpa satu pekerja bangunan hingga meninggal dunia dan satu orang lainnya dalam kondisi luka-luka.

Gus Labib, panggilannya, telah mengetahui insiden kejadiannya di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Gadon, Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, pada Jumat (21/07/2023) lalu. Insiden itu disebutnya karena human error.

"Itu kan intinya human error. Artinya bahwa kaitan mitigasi untuk perobohan bangunan lama yang akan dibangun bangunan baru, itu tidak ada," jawabnya saat dihubungi Liputan6.com melalui sambungan telepon selular, Selasa (25/07/2023).

Human error bisa diantisipasi supaya tidak muncul kejadian serupa di sekolah lainnya yang juga sama-sama mendapatkan DAK (Dana Alokasi Khusus). Berupa perencanaan yang matang dan memaksimalkan pengawasan. Serta, demi keselamatan kerja, perlengkapan Alat Pelindung Diri (APD) juga dipandang sangatlah penting.

Sepengetahuan Gus Labib, pengerjaan proyek renovasi bangunan di SDN 1 Gadon itu sifatnya swakelola dan yang berwenang menunjuk penggarap konstruksinya adalah pihak sekolahan sendiri.

Jadi, apabila pihak sekolah tidak mampu mengerjakan, maka perlu ada masukan dari pihak yang kompeten.

"Kalau memang dari sekolah tidak mampu menjalankan kegiatan itu sendiri, alangkah lebih baiknya minta masukan dari orang yang memang profesi dan spesialisnya di bangunan tersebut," ujarnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Koordinasi dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Blora

Komisi D DPRD Blora selaku yang membidangi lingkup pendidikan, belum memberikan arahan secara khusus terkait adanya insiden yang terjadi. Termasuk, apakah dari pihak korban sudah mendapatkan santunan yang selayaknya atau tidak, juga belum tahu.

"Belum, saya belum menghubungi sama sekali kaitan santunan untuk korban yang meninggal di kejadian itu. Tapi nanti saya tak koordinasi sama Pak Kabid (Dinas Pendikan Kabupaten Blora) yang membidangi," tandas Gus Labib.

Kaitan insiden yang terjadi ini, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Blora Aunur Rofiq juga telah mengetahui kabar pemberitaan sebelumnya. Hanya saja saat disinggung hingga berita ini diturunkan, belum ada jawaban.

Sebatas diketahui, insiden robohnya tutup keong di bangunan sekolah pemerintah tersebut menyita perhatian publik. Juga diperoleh informasi bahwa penggarapnya adalah pihak ketiga.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.