Sukses

Marak Kejahatan di Sukoharjo, Bupati Etik Suryani Minta Masyarakat Tetap Tenang

Menyangkut terjadinya berbagai kejahatan dalam kurun waktu enam bulan terakhir, Bupati Sukoharjo Etik Suryani meminta agar masyarakat tetap tenang.

Liputan6.com, Sukoharjo - Enam bulan terakhir Kabupaten Sukoharjo digegerkan dengan banyak kasus besar, mulai dari pembunuhan anak di bawah umur yang terlibat dengan prostitusi online, pencabulan anak di bawah umur oleh sang ayah dan terakhir temua potongan tubuh dugaan korban mutilasi.

Menyikapi akan hal itu Bupati Sukoharjo, Etik Suryani meminta warga masyarakat untuk tetap tenang.

Dirinya meminta kepada masyarakat untuk menjaga hubungan baik dalam melakukan interaksi sosial, serta peka terhadap apa yang terjadi di lingkungan sekitar.

"Untuk masyarakat lebih hati-hati, tidak membatasi diri tetapi lebih protect dalam kehidupan bersosial," kata Etik kepada Liputan6.com, Senin (29/5/2023).

Dirinya berharap daerah yang dikenal dengan Kota Jamu itu lebih banyak menghasilkan banyak prestasi daripada kejahatan kriminal.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jaga Hubungan Sosial

Dalam kesempata itu dirinya juga mengajak masyarakat jangan mudah percaya dengan orang yang baru dikenal melalui media sosial gunamenghindari adanya kejahatan penipuan ataupun lainnya.

"Satu lagi jangan terlalu percaya dengan orang yang baru dikenal di dunia maya. Harus lebih bisa berhati-hati karena kejahatan datang karena ada kesempatan. Saya minta juga mayarakat tetap tenang dalam menghadapi kejadian yang terjadi belakangan ini," tutur dia.

Untuk diketahui, dua kasus besar yang saat ini terjadi di Kabupaten Sukoharjo maih dalam penanganan Polres Sukoharjo. Bahkan, kasus rudapaksa ayah kepada anak kandungnya sudah diatensi semua pihak.

Sementara kasus mutilasi memasuki babak baru lewat penemuan golok yang diduga untuk mengeksekusi tubuh korban yang kemudian potongan tubuhnya dibuang secara acak. Pihak kepolisian sudah mememeriksa 20 saksi untuk dimintai keterangan yang bisa mengarah kepada siapa pelaku mutiasi tersebut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.