Sukses

Kepala Penebang Kayu Dicabik di Hutan, BBKSDA Riau: Harimau Merasa Terganggu

BBKSDA Riau menurunkan tim mitigasi konflik harimau manusia di perbatasan Kabupaten Indragiri Hilir dengan Indragiri Hulu.

Liputan6.com, Pekanbaru - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau menurunkan tim mitigasi konflik harimau sumatra dengan manusia di hutan perbatasan antara Sungai Siam dengan Sungai Lintang. Lokasi itu merupakan perbatasan Kabupaten Indragiri Hilir dengan Indragiri Hulu.

Kepala Bidang Wilayah II BBKSDA Riau Andri Hansen Siregar menjelaskan, tim ke lokasi beberapa hari setelah penebang kayu, Arbain, diterkam harimau sumatra.

"Korban diterkam pada 18 Mei 2023, meninggal dunia," kata Andri, Kamis siang, 25 Mei 2023.

Di lokasi harimau terkam penebang kayu itu, petugas tidak menemukan tanda-tanda serangan si Datuk Belang.

"Lokasinya sudah terendam pasang air," ucap Hansen.

Meski tidak menemukan tanda-tanda, tim menduga harimau masih berkeliaran di lokasi. Pasalnya, lokasi itu berbatasan langsung dengan Suaka Margasatwa Kerumutan yang menjadi habitat harimau.

"Untuk sampai ke lokasi juga berat karena tidak bisa lewat darat, air naik," kata Hansen.

Tim menyatakan lokasi serangan itu berada di hutan negara. Hutan di lokasi menjadi wilayah jejalah harimau. "Dengan aktivitas penebangan kayu, harimau merasa terganggu," ujar Hansen.

Karena lokasinya berhutan lebat, tim memutuskan tidak berlama-lama di lokasi. Tim khawatir terjebak di hutan hingga malam hari.

"Ke lokasi lewat air waktu tempuhnya 4 jam, kemudian balik mengingat waktu perjalanan," jelas Hansen.

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Korban Tewas

Sebelumnya, korban ke lokasi bersama dua temannya untuk menebang kayu. Di lokasi, korban dan temannya mendirikan pondok untuk bermalam serta beristirahat.

Pada Kamis pagi, 18 Mei 2023, korban bersama dua rekannya keluar pondok untuk menebang kayu.

Di hutan itu, korban dan dua temannya berpisah dengan jarak 20 meter. Mereka tidak saling terlihat karena tertutup pohon di lokasi.

Mereka juga tidak saling mendengar karena kerasnya suara gergaji mesin yang digunakan. Beberapa menit kemudian, kedua temannya ketika ingin ke pondok melihat korban sudah tergeletak di tanah.

Kondisi tubuh korban sudah bersimbah darah dengan luka cabikan di beberapa titik. Keduanya mengangkat korban ke arah pondok.

Baru tiga meter diangkat, seekor harimau muncul di lokasi. Diduga harimau itu ingin mengambil korban yang baru saja diterkamnya. Harimau itu pergi setelah melihat kedua teman korban.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.