Sukses

Arus Mudik, Pemkab Gunungkidul Pastikan Pasokan BBM dan Jalur Mudik Aman

Jelang arus mudik dan libur lebaran tahun 2023 ini diperkirakan terdapat 141 ribu kendaraan memasuki wilayah Gunungkidul. Tingginya mobilitas kendaraan ini juga diprediksi akan meningkatkan pola konsumsi BBM.

Liputan6.com, Gunungkidul - Jelang arus mudik dan libur lebaran tahun 2023 ini diperkirakan akan ada 141 ribu kendaraan memasuki wilayah Gunungkidul. Tingginya mobilitas kendaraan ini juga diprediksi akan meningkatkan pola konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM).

Pemerintah kabupaten melalui Dinas Kominfo Gunungkidul saat ini tengah melakukan langkah-langkah guna mengantisipasi lonjakan arus kendaraan. Selain revitalisasi jalan, ketersediaan BBM menjadi perhatian khusus.

Hal itu disampaikan Plt Kepala Dinas Kominfo Gunungkidul, Kelik Yuniantoro di kantor Sekda Kamis (13/4/23) siang. Kelik menyebut bahwa pasokan BBM untuk Gunungkidul pada tahun ini tidak mengalami perubahan yang signifikan.

Kelik menyebut bahwa untuk BBM jenis solar sendiri pada tahun 2023 ini, Pertamina memberikan kuota sebesar 21.752.000 liter. Namun hingga pada bulan Maret lalu, baru terserap 4.968.719 liter atau sekitar 22 persen.

“Jadi baru terserap sekitar 22 koma sekian persen untuk kuota solar Gunungkidul, masih sisa sekitar 16.783.281 liter. Jadi masih aman khususnya solar pada lebaran ini,” jelas Kelik.

Selain solar, PT Pertamina juga telah menentukan kuota BBM jenis pertalite di Gunungkidul sepanjang tahun 2023 ini sebesar 69.447.000 liter. Hingga pada bulan lalu, konsumsi pertalite di Gunungkidul baru 15.847.083 liter.

Artinya, Lanjut Kelik, meski ada kenaikan aktifitas kendaraan pada Lebaran nanti kebutuhan BBM di Gunungkidul relatif aman. Meski demikian, pihaknya juga telah bersurat kepada Pertamina untuk penambahan kuota jika dirasa persediaan menipis.

“Kami sudah siapkan surat ke Pertamina agar ada tambahan kuota jika dibutuhkan. Namun demikian, kami optimistis tidak akan ada kelangkaan BBM di Gunungkidul meski ada lonjakan mobilitas kendaraan,” terangnya.

Kelik menambahkan, bahwa di Gunungkidul saat ada terdapat 17 SPBU yang tersebar di beberapa wilayah. Seperti halnya di jalan nasional terdapat 7 SPBU mulai dari barat hingga perbatasan dengan Wonogiri, Jawa Tengah.

“selain 7 SPBU dijalur utama, 10 SPBU lainya tersebar di Zona Utara dan selatan Gunungkidul,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Transportasi Dishub Gunungkidul, Bayu Susilo Aji mengakui ada sedikit perbedaan arus kendaraan yang masuk ke Gunungkidul pada lebaran nanti. Selain melalui jalur utama, dibukanya Sebagian Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) menjadikan volume kendaraan naik.

Di JJLS sendiri meski ada 12 kilometer yang belum selesai dibangun, namun bjalur tersebut sudah dapat digunakan dan tersambung hingga ke Jawa Timur. Sehingga jalan tersebut dapat menjadi jalur alternatif bagi para pemudik.

"Itu yang dari barat. Kalau jalur timur beda lagi," jelasnya.

Untuk yang jalur dari arah Jawa Timur dan Jawa Tengah ada beberapa pintu masuk. Yang dari Jawa Timur akan masuk melalui JJLS di Girisubo, Kemudian yang Jawa tengah bisa melalui Bundelan-Tancep Ngawen, jembatan Handayani-Sembada Nglanggeran namun khusus untuk kendaraan kecil.

"Tanjakan Bundelan selama ini memang dikenal sebagai tanjakan ekstrem. Jadi harus hati-hati,"ujar dia.

Karenanya, Pemerintah Gunungkidul tengah mengusulkan untuk menghapus jalur tersebut pada arus mudik tahun ini. Tujuannya agar mengurangi resiko kecelakaan jika melewati jalur tersebut.

“intinya Pemda siap menyambut kedatangan para pemudik kerana segala sesuatu telah dipersiapkan dengan melibatkan berbagai unsur daerah,” pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.