Sukses

Apa itu Minyak Bintang yang Digunakan dalam Pengobatan ala Ida Dayak?

Minyak ini berkembang di masyarakat Dayak Benuaq dan Dayak Tunjung di Kabupaten Kutai Barat, Provinsi Kalimantan Timur.

Liputan6.com, Pontianak - Beberapa waktu yang lalu, warganet tengah digegerkan dengan aksi pengobatan tradisional Ida Dayak. Dalam melakukan pengobatan, Ida Dayak menggunakan minyak bintang.

Minyak bintang merupakan minyak tradisional asli Suku Dayak yang biasanya digunakan untuk berbagai pengobatan. Dikutip dari laman warisanbudaya.kemdikbud.go.id, minyak ini dipercaya dibuat dengan ilmu khusus yang melibatkan ritual gaib, sehingga mampu menyembuhkan berbagai penyakit.

Konon orang yang membuat minyak bintang haruslah memiliki 'ilmu'. Minyak ini berkembang di masyarakat Dayak Benuaq dan Dayak Tunjung di Kabupaten Kutai Barat, Provinsi Kalimantan Timur.

Mulanya orang mempelajari ilmu minyak bintang Dayak untuk dapat bertahan dan menyerang musuh pada masa perang. Masyarakat sekitar percaya, minyak bintang memiliki keistimewaan dengan dapat menghidupkan pemiliknya yang mati terbunuh.

Minyak bintang dari Dayak dipercaya dibuat dari bahan-bahan yang rumit, sulit ditemukan, dan langka. Akibatnya minyak ini diproduksi sangat terbatas bahkan dijual dengan harga yang mahal.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Dua Versi Pembuatan

Ada dua versi bahan dan metode pembuatan minyak bintang. Versi pertama menjelaskan bahwa minyak bintang dibuat dari kekuatan gaib berupa air liur Hantuen.

Hantuen merupakan makhluk jejadian dalam legenda masyarakat Kalimantan. Selain itu, campuran lain minyak bintang adalah dari air bekas memandikan mayat bayi hingga minyak mayat ular.

Versi kedua minyak bintang dibuat lewat campuran minyak kelapa, kapas bujang, dan burung bubut. Minyak kelapa yang digunakan untuk membuat minyak bintang adalah minyak kelapa biasa yang berasal dari proses pres daging buah kelapa.

Lalu, kapas bujang adalah tanaman kapas yang baru saja berbuah dan tidak sempat jatuh ke tanah. Kemudian, bahan yang paling sulit adalah burung bubut.

Burung bubut adalah burung yang tinggal di pedalaman hutan. Untuk membuat minyak bintang, burung bubut harus dipatahkan kakinya hidup-hidup hingga mati kemudian direbus lama hingga berbentuk minyak.

Bahan-bahan tersebut dicampur menjadi satu. Proses ini hanya bisa dilakukan oleh orang berilmu pada malam-malam tertentu.

Konon, pembuatan minyak bintang hanya bisa dilakukan pada malam Jumat ketika bintang bersinar terang. Hal inilah yang menjadi dasar penamaan minyak tradisional tersebut.

Banyaknya ritual magis yang dilakukan dalam pembuatan minyak bintang. Hal ini lah membuat banyak orang percaya bahwa minyak ini sakti, sehingga bisa menyembuhkan segala penyakit.

Masyarakat Suku Dayak percaya minyak bintang dapat menyembuhkan berbagai jenis penyakit. Bahkan, efek penyembuhan dari minyak bintang muncul dalam waktu seminggu jika mengikuti syarat-syarat tertentu.

Proses penyembuhan dengan minyak bintang sendiri harus dilakukan oleh penyembuh atau healer. Nantinya, ada beberapa tahapan yang harus dilakukan penyembuh sebelum memberikan minyak bintang kepada pasiennya, mulai dari penyerahan mahar hingga doa-doa.

Penggunaan minyak bintang pun berbeda-beda tergantung perintah dari penyembuh. Sebagian healer akan memerintahkan pasiennya untuk meminum minyak bintang.

Sedangkan, sebagian lagi dengan cara dioleskan di area luka atau sakit. Meski begitu, perlu penelitian lebih lanjut, apakah minyak bintang benar-benar sakti.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.