Sukses

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Sumut Selama Ramadan

Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat saat Ramadan dan Lebaran 2023, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara (Sumut) membuka penukaran uang baru.

Liputan6.com, Medan Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat saat Ramadan dan Lebaran 2023, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara (Sumut) membuka penukaran uang baru.

Kepala Kantor Perwakilan BI Sumut, Doddy Zulverdi mengatakan penukaran uang baru untuk kebutuhan Ramadan dan Idul Fitri 2023 bisa dilakukan melalui bank umum, Bank Perkreditan Rakyat (BPR), kas titipan, dan Mobil Kas Keliling.

"Kita juga menyiapkan dan mengedarkan uang baru tahun emisi 2022 yang telah beredar di masyarakat," kata Doddy, Sabtu (1/4/2023).

Diterangkannya, jadwal operasional layanan setoran dan penarikan bank setiap hari jam kerja mulai pukul 08.00 WIB sampai 11.30 WIB di BI Sumut.

Sementara untuk layanan penukaran uang baru melalui Mobil Kas Keliling dibuka tanggal 3 hingga 19 April 2023, dan akan diikuti perbankan di Medan.

"Lokasi akan diumumkan melalui IG Bank Indonesia (@bank_Indonesia_sumut) dan media komunikasi KPW BI Provinsi Sumut lainnya, dan pendaftaran melalui aplikasi Pintar," terangnya.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Waspada Uang Palsu

Disampaikan Doddy, Bank Indonesia mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dari peredaran uang palsu. Caranya, selalu memeriksa faktor keamanan dan keaslian uang yang ditransaksi.

"Kita (Bank Indonesia) juga membuka layanan permintaan klarifikasi temuan uang palsu setiap hari Selasa dan Kamis pukul 08.00 WIB hingga 11.30 WIB," sebutnya.

3 dari 3 halaman

Kebutuhan Ramadan

Diterangkan Doddy, Kantor Perwakilan BI Sumut menyediakan uang tunai sebanyak Rp 6,5 triliun untuk memenuhi kebutuhan masyarakat pada Ramadan dan Lebaran 2023.

Kebutuhan uang kartal di Ramadan dan Idul Fitri pada tahun ini naik sekitar 49 persen dibandingkan tahun sebelumnya, disebabkan kegiatan masyarakat yang kian masif seiring dicabutnya PPKM oleh pemerintah.

"Tahun ini kebutuhan uang kartal diperkirakan hingga Rp 6,5 triliun, naik 49 persen di banding tahun lalu, Rp 4,36 triliun," tandasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.