Sukses

Mimpi John Wempi Wetipo yang Ingin Wujudkan Pembangunan Infrastruktur Sepak Bola Tanah Air

Infrastruktur sepak bola Tanah Air menjadi sangat penting untuk pengembangan industri si kulit bundar.

Liputan6.com, Jakarta Infrastruktur sepak bola Tanah Air menjadi sangat penting untuk pengembangan industri si kulit bundar. Namun, selama beberapa waktu terakhir infrastruktur berjalan stagnan. Masalah mendasar yang berada di hulu tak pernah terselesaikan siapapun 'rezim' yang berkuasa di federasi.

Kegagalan melanjutkan kompetisi Liga 2 dan Liga 3 merupakan dampak lanjutan dari buruknya pembangunan sepak bola nasional. Disebut-sebut salah satu poin penghentian Liga 2 dan Liga 3 adalah klaim PSSI dan rapat Exco (Komite Eksekutif) mengenai infrastruktur tidak layak.

PSSI mengumumkan penghentian dua kompetisi tersebut pada 12 Januari 2023 lalu imbas dari Tragedi Kanjuruhan. Stadion Kanjuruhan yang pada Sabtu 1 Oktober lalu menjadi tempat kelam sejarah sepakbola Indonesia, menyusul tewasnya 134 orang penonton di sana usai menyaksikan pertandingan antara tuan rumah Arema melawan Persebaya.

Saat terjadi kerusuhan, stadion yang dijejali 42 ribu penonton ternyata hanya punya pintu keluar yang sedikit serta pencahayaan pada akses jalan yang minim. Kondisi seperti Stadion Kanjuruhan itu sebenarnya adalah hal yang umum ditemukan di berbagai stadion sepakbola Indonesia. Bahkan banyak yang jauh lebih buruk, terutama yang digunakan untuk kompetisi liga yang ada di bawah Liga 1.

Tidak heran, jika banyak pertandingan yang digelar malam hari, sebenarnya tidak didukung infrastruktur stadion yang memadai untuk itu, termasuk pada Stadion Kanjuruhan.

Perihal infrastruktur, PT Liga Indonesia Baru (LIB) sejatinya sudah melakukan verifikasi ulang usai Tragedi Kanjuruhan. Hasilnya, ada 16 stadion yang dinyatakan layak menggelar kompetisi Liga 1.

Stadion Utama Gelora Bung Karno, Stadion Jakabaring, Stadion Kapten Wayan Dipta, Gelora Bung Tomo, Stadion Manahan, Stadion Batakan, dan Jakarta International Stadium contohnya.

PSSI sebenarnya mendapatkan usulan agar lanjutan Liga 2 dan Liga 3 digelar home tournament saja. Tapi diskusi itu buntu hingga akhirnya Liga 2 diputuskan berhenti. Dengan 16 stadion yang lolos verifikasi itu, Liga 2 sebenarnya masih mungkin lanjut dengan sistem home tournament alias digelar di satu kota.

Menelisik dari Tragedi Kanjuruhan, penting juga untuk meninjau kesiapan infrastruktur dari stadion untuk menyelenggarakan pertandingan sepak bola. Guna mencegah terulangnya Tragedi Kanjuruhan di mana pun pertandingan berlangsung, Presiden Joko Widodo telah memerintahkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk melakukan audit stadion di seluruh Indonesia.

Adapun cara-cara modern FIFA yang dapat diimplementasikan di Indonesia adalah perubahan tempat duduk menjadi single seat atau kursi tunggal dengan nomor. Apabila menggunakan sistem tersebut, penonton yang ingin menyaksikan secara langsung di stadion harus menunjukkan nomor tempat duduk. Dengan demikian, situasi dapat menjadi lebih tertib dengan kapasitas yang lebih terkendali.

Problem pembangunan infrastruktur sepak bola ini menjadi keresahan bagi sosok John Wempi Wetipo. Wakil Menteri Dalam Negeri yang maju dalam pencalonan anggota Komite Eksekutif (Exco) itu merasa terpanggil untuk mengubah situasi yang ada saat ini.

“Saya terpanggil untuk mendorong pembangunan infrastruktur sepak bola Tanah Air,” kata Wempi, Minggu (12/2/2023).

Wempi yang pernah menjabat sebagai Wakil Menteri Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berpengalaman dalam melakukan pembangunan infrastruktur khususnya percepatan infrastruktur pembangunan wilayah Papua & Papua Barat. Termasuk suksesnya membangun Stadion Papua Bangkit/Lukas Enembe untuk mendukung pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Provinsi Papua.

Road map atau peta jalan sepak bola nasional telah dikeluarkan presiden melalui Inpres Nomor 3 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Sepak Bola Nasional. Sebagai turunannya, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan akhirnya menerbitkan Permenko No. 1/2020 tentang Peta Jalan Percepatan Pembangunan Persepakbolaan Nasional.

Permenko PMK No 1/2020 terbilang penting karena memuat peta jalan pengembangan sepak bola Indonesia. Di dalamnya tercantum lima arah strategis kebijakan, salah satunya infrastruktur dan sport science.

Dalam soal infrastruktur, Permenko PMK 1/2020 mengamanatkan renovasi enam sampai sepuluh stadion serta pembangunan lima stadion baru untuk persiapan Piala Dunia U-20 pada 2023. Selain itu, terdapat rencana pembangunan 245 lapangan sepak bola, sebanyak 40 di antaranya akan dijadikan tempat latihan persiapan Piala Dunia U-20. Lima pusat latihan timnas sepak bola juga termasuk dalam peta jalan pembangunan infrastruktur ini.

Di luar urusan Piala Dunia U-20, Permenko menargetkan pembangunan 3.468 lapangan desa dan sekolah selesai pada 2024.

Terkait pembangunan infrastruktur, Wempi berjanji akan mendorong hal tersebut. Semua dilakukan untuk menunjang pengembangan pemain usia muda hingga kompetisi sepak bola nasional.

“Dengan infrastruktur persepakbolaan yang memadai, kita bisa bangkitkan sepakbola tanah air di kancah Asia, maupun di tingkat dunia, tentunya jika dikelola dengan model industri yang profesional,” kata dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.