Sukses

Warga Belah Perut Buaya Besar Usai Warga Menghilang di Sungai, Hasilnya?

Sejumlah warga di Sungai Suir, Desa Lukun, Kecamatan Tebing Tinggi Timur, Kabupaten Kepulauan Meranti, membelah perut buaya muara berukuran 3 meter lebih kurang karena dituduh memangsa manusia.

Liputan6.com, Pekanbaru - Sejumlah warga di Sungai Suir, Desa Lukun, Kecamatan Tebing Tinggi Timur, Kabupaten Kepulauan Meranti, membelah perut buaya muara berukuran 3 meter lebih kurang. Satwa air dari zaman purba itu menjadi tersangka tewasnya seorang warga, Slamet Ma'arif. 

Sebelumnya, pria 37 tahun itu diserang buaya saat mengangkat tual sagu di sungai tersebut. Buaya terkam manusia ini terjadi di sekitar kilang sagu di desa tersebut.

Pencarian jasad korban melibatkan Badan Search and Rescue Nasional (Basarnas) Pekanbaru. Warga sekitar juga turut mencari korban memakai perahu sejak 24 Desember 2022.

Kepala Basarnas Pekanbaru I Nyoman Sidakarya mengatakan, warga juga melibatkan pawang mencari korban. Pawang buaya itu juga berusaha menangkap warga. 

"Penangkapan buaya berhasil dilakukan pada 25 Desember," kata I Nyoman, Senin (26/12/2022).

Usai buaya tertangkap, warga sekitar dan pawang membelah perut buaya itu. Tujuannya untuk menemukan jasad korban karena tubuh Slamet juga belum ditemukan. 

"Tidak ditemukan (jasad korban di perut buaya dibelah), selanjutnya tim SAR gabungan kembali melanjutkan pencarian warga asal Kabupaten Kebumen yang tinggal di Meranti itu," jelas Nyoman.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jasad Ditemukan

Nyoman menjelaskan, pencarian melibatkan 4 anggota Basarnas Pekanbaru di Unit Siaga SAR Meranti Pencarian. Pencarian juga dibantu personel Polsek Tebing Tinggi dan Bhabinkamtibmas. 

Nyoman menyebut pencarian korban kembali dilakukan pada 26 Desember pagi. Pencarian dilakukan dengan meluaskan penyisiran 3 kilometer dari lokasi buaya terkam Slamet. 

"Alhamdulillah jasad korban ditemukan pagi menjelang siang dengan kondisi utuh," ucap Nyoman.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.