Liputan6.com, Gorontalo - Euforia Piala Dunia atau Fifa World Cup yang berakhir pada, Senin (19/12/2022) dini hari tadi, meninggalkan kesan baik bagi warga dunia, begitu pun warga Indonesia. Terutama bagi pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Provinsi Gorontalo.
Bukan tanpa alasan, dengan adanya piala dunia, mereka sangat diuntungkan dalam sisi usaha yang mereka jalankan. Apalagi, di Indonesia sendiri, piala dunia Qatar ini disaksikan pada malam hari.
Advertisement
Baca Juga
Sebagian besar pelaku usaha kecil yang menjual makanan di Kota Gorontalo ketiban keuntungan selama gelaran sepak bola dunia itu. Terlebih, saat memasuki 8 besar laga piala dunia, membuat mereka harus menambah jumlah porsi makanan yang dijual.  Â
"Memang piala dunia sangat kami rasakan dampaknya. Makanan yang kami jual selama piala dunia permintaannya meningkat," kata Bayu salah satu warga Kota Gorontalo penjual nasi campur, kepada Liputan6.com
Bayu mengaku, jika omzet setiap malam yang diraup berbeda dengan hari-hari biasanya. Bahkan, makanan yang dijualnya tidak tersisa.
"Musim piala dunia berbeda, saya menjual sampai larut malam dan pembeli tidak pernah putus," ungkapnya.
"Tidak hanya nasi, cemilan juga banyak yang beli meskipun sudah larut malam," imbuhnya.
Begitu juga dengan Oktaf. Pengusaha warung kopi (Warkop) ini juga ikut ketiban berkah piala dunia. Dari awal laga piala dunia hingga akhir, warkop miliknya tidak pernah sepi pengunjung hingga larut malam.
Ditambah lagi dengan nonton bareng (nobar), menjadi salah satu daya tarik anak muda hingga kaum tua untuk nongkrong. Ratusan gelas kopi bisa laku dalam semalam saja.
"Pokoknya dari awal laga piala dunia memang sudah ramai. Paling terasa itu saat memasuki perempat final, kopi terjual bisa sampai 100 sampai 150 gelas," ungkapnya.
"Dikalikan saja, jika saya mampu menjual 100 gelas kopi dengan harga Rp10 ribu per gelas, maka keuntungan kotor saya sampai 1 juta semalam," tuturnya.
Namun, kata Oktaf, jika piala dunia kali ini sangat membuat dirinya kewalahan dan jarang istirahat. Dengan keuntungan yang menjanjikan, membuat dirinya mengabaikan kesehatan.
"Memang keuntungan banyak, akan tetapi kurang tidur yang bisa berdampak pada kesehatan," ia menandaskan.