Sukses

Ketupat Kandangan, Kuliner Simbol Kedekatan Masyarakat Kalsel dengan Alam

Begitu memasuki kota ini, atmosfer ketupat pun mulai terasa.

Liputan6.com, Banjarmasin - Sesuai namanya, ketupat kandangan merupakan kuliner khas yang berasal dari daerah Kandangan, Kalimantan Selatan. Kota Kandangan merupakan kota kecil yang menjadi ibu kota Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan.

Pusat pemerintahan Kabupaten Hulu Sungai Selatan juga terletak di kota ini. Begitu memasuki kota ini, atmosfer ketupat pun mulai terasa.

Hal itu bisa disaksikan dari sejumlah bangunan tugu berbentuk ketupat berukuran besar. Hal tersebut seolah semakin menegaskan bahwa dari Kota Kandangan lah ketupat kandangan berasal.

Layaknya ketupat pada umumnya, bahan untuk membuat ketupat berasal dari beras. Perbedaan ketupat kandangan dengan ketupat pada umumnya adalah penggunaan ikan gabus (haruan) sebagai menu pelengkap.

Ikan gabus dipanggang terlebih dahulu sebelum dimasak menggunakan santan. Selanjutnya, ikan gabus beserta kuahnya disiramkan ke ketupat.

Kuah bersantan yang disiramkan ke ketupat ini diracik dari bumbu-bumbu tradisional. Bumbu-bumbu tradisional yang umumnya digunakan, yakni kayu manis, pala, cengkeh, dan kapulaga.

 

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Cita Rasa Khas Ketupat Kandangan

Kuahnya yang agak kental dengan rasa yang sangat khas gurih rempah menjadikan hidangan ini banyak disukai masyarakat, baik masyarakat lokal maupu wisatawan. Selain ikan gabus, ikan lain yang bisa dijadikan alternatif bahan pelengkap adalah ikan gurame dan ikan patin.

Sajian ini seolah menjadi simbol kedekatan masyarakat dengan sungai dan ikan di dalamnya. Seporsi ketupat kandangan biasanya dibanderol dengan harga Rp 18.000 hingga Rp25.000.

Meski disajikan dengan cara menyiramkan kuah ke ketupat, tak jarang ada pula yang lebih suka menyajikannya dengan cara dipisah. Meski ketupat kandangan merupakan hidangan berkuah, penduduk setempat memiliki kebiasaan unik dalam menikmati sajian ini.

Hal unik ini adalah cara menyantapnya yang tanpa menggunakan sendok. Mereka lebih suka menikmati kuliner Kalimantan Selatan ini dengan tangan secara langsung.

(Resla Aknaita Chak)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.