Sukses

Bukan hanya BBM Naik, Ini Penyebab Lonjakan Harga Ikan di Pelelangan Gorontalo

Selain dampak dari kenaikan harga BBM, harga ikan di pelelangan Gorontalo juga diakibatkan oleh cuaca buruk. Sejumlah jenis ikan mengalami kenaikan.

Liputan6.com, Gorontalo - Sejumlah ibu rumah tangga (IRT) mengeluhkan kenaikan harga ikan di pelelangan Gorontalo. Mereka mengira jika kenaikan harga ikan ini hanya diakibatkan oleh Bahan Bakar Minyak (BBM) yang saat naik.

Selain dampak dari kenaikan harga BBM, harga ikan di pelelangan Gorontalo juga diakibatkan oleh cuaca buruk. Sejumlah jenis ikan mengalami kenaikan.

"Mugkin karena dampak BBM naik, harga ikan juga ikut naik. Saat ini harga ikan tidak bisa dibeli dengan harga Rp10 ribu," kata Hasna salah satu IRT yang ada di Kota Gorontalo.

Sementara Zul Prima, seorang nelayan mengatakan, wilayah laut Teluk Tomini saat ini kerap diguyur hujan dan angin kencang. Tidak hanya itu, ombak besar juga kerap datang menghempas perahu mereka.

"Kami tidak bisa berbuat banyak, cuaca buruk tangkapan sangat sedikit," kata Zul kepada Liputan6.com, Minggu (10/09/2022).

Zul mengatakan, saat berada di laut dan tiba-tiba cuaca buruk, mereka terpaksa harus menghentikan aktivitas menangkap ikan. Sembari menunggu cuaca membaik, mereka hanya bisa pasrah dengan keadaan.

"Waktu kami terbuang percuma, bahaya sesekali mengancam keselamatan. Jadi ketika harga ikan mahal, memang sudah begitu," tuturnya.

"Pendapatan kami tidak sebanding dengan pengeluaran. Mana lagi BBM sudah naik, jadi kami harus menyesuaikan dengan keadaan, mau tidak mau harga ikan harus kami naikan," katanya lagi.

 

Simak Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Penjelasan BMKG

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis, saat ini wilayah Provinsi Gorontalo terdampak dengan fenomena cuaca skala global. Gelombang Atmosfer Equatorial Rossby dan Madden Julian Oscillation (MJO) serta adanya belokan angin yang masuk ke wilayah Gorontalo.

Berdasarkan gangguan atmosfer tersebut, menjadikan atmosfer menjadi labil sehingga terjadi penambahan debit uap air. Hal itu memicu terbentuknya awan cumulonimbus dan curah hujan yang tinggi.

"Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dengan adanya banjir, tanah longsor, pohon tumbang, angin kencang, dan jalan licin," kata Kepala BMKG Gorontalo OT Oral Sem Wilar.  

"Selain itu, kepada para nelayan sekiranya bisa lebih hati-hati. Jangan memaksa jika keadaan cuaca tidak memungkinkan untuk melaut," ia menandaskan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.