Sukses

Bolu Paranggi Khas Suku Mandar yang Manisnya Bikin Lidah Bergetar

Bolu paranggi merupakan makanan khas dari suku Mandar. Kue ini berbahan tepung terigu dan gula merah serta memiliki cita rasa yang manis dan empuk.

Liputan6.com, Jakarta Setiap daerah selalu memiliki keunikan dan kekhasan tersendiri dalam hal kuliner. Tak terkecuali Suku Mandar, yang memiliki jajanan penunda lapar berupa bolu berwarna kecokelatan, yakni bolu paranggi.

Suku Mandar merupakan suku yang menempati wilayah Sulawesi Barat serta sebagian Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tengah. Populasi Suku Mandar dengan jumlah yang signifikan juga dapat ditemui di luar Sulawesi, seperti Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Jawa, Sumatera, bahkan hingga Malaysia.

Bolu paranggi merupakan makanan khas dari suku Mandar. Kue ini berbahan tepung terigu dan gula merah serta memiliki cita rasa yang manis dan empuk.

Kue ini banyak dijajakan di Jalan Trans Sulawesi, Desa Onang, Kecamatan Tubo Sendana, Kabupaten Majene. Puluhan warga menekuni profesi sebagai pembuat dan penjual kue bolu paranggi.

Proses pembuatan bolu paranggi cukup mudah dan sangat sederhana. Alat untuk membuatnya pun juga masih tradisional.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Cara Membuat

Bahan utamanya adalah tepung terigu, gula merah, air, dan pengembang. Bahan-bahan tesebut dicampur menjadi satu hingga menyerupai adonan dodol.

Kemudian, tembikar dari tanah liat dipanaskan menggunakan api dari sabut kelapa dan kayu. Pun demikian dengan cetakan bolu paranggi, yang terbuat dari besi aluminium.

Sebelum menuang adonan ke dalam cetakan alumunium, cetakan tersebut diolesi margarin terlebih dahulu agar adonan bolu paranggi tidak lengket dan mudah dilepas. Setelah dioles margarin, selanjutnya tuang adonan ke dalam cetakan.

Tutup adonan tersebut menggunakan tembikar tanah liat yang telah dibakar dengan suhu tertentu. Tujuannya, agar adonan kue bolu paranggi lebih cepat matang merata.

Hanya butuh beberapa menit hingga bolu paranggi matang. Kematangan bolu paranggi ditandai dengan adonan yang sudah mengembang dan berubah warna menjadi kecokelatan.

Meski bagian luar kue bolu paranggi tampak padat, tetapi bagian dalamnya terasa lembut. Terkadang ada warga yang sengaja memesan kue ini dalam kondisi gosong, tetapi tetap lumer pada bagian dalam.

Rasa jajanan ini akan semakin mantap jika disantap dalam kondisi masih hangat.

 

Penulis: Resla Aknaita Chak

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.