Sukses

Memacu Adrenalin Pagi di Wisata Ekstrem Tebing Alo Bone Bolango

Jika kalian penyuka olahraga climbing atau panjat tebing, cobalah datang ke Kabupaten Bone Bolango (Bonebol), Provinsi Gorontalo.

Liputan6.com, Gorontalo - Jika kalian penyuka olahraga climbing atau panjat tebing, cobalah datang ke Kabupaten Bone Bolango (Bonebol), Provinsi Gorontalo. Tepatnya di Desa Alo, Kecamatan Bone Raya terdapat tebing tinggi yang terbentuk secara alami.

Akses menuju tempat ini pun cukup mudah. Dari jalan Trans Sulawesi, kita hanya membutuhkan waktu sekitar 10 menit perjalanan. Sedangkan, untuk akses menuju ke sana, kita bisa mengendarai kendaraan roda dua maupun roda empat.

Tebing tinggi itu hingga kini berdiri kokoh dan masih menjadi pilihan favorit para pecinta olahraga alam bebas. Maka tak heran, jika setiap ada momentum lomba panjat tebing, tempat ini selalu ramai dikunjungi.

Mereka kerap melakukan latihan di tebing Alo itu sebelum bertanding. Banyak juga yang datang hanya untuk sekadar bersantai menikmati pemandangan alam sekitar Tebing Alo.

Memang tidak bisa dipungkiri, di sekitar Tebing Alo masih sangat asri. Pepohonan besar yang masih terjaga, membuat suasana sekitar terasa sejuk.

Sejauh mata memandang, pengunjung bisa melihat langsung hamparan hijau hutan Taman Nasional Bogani Nani Wartabone. Gemericik air yang terdengar sayup membuat suasana hati seketika menjadi tenang.

Selain itu, air sungai yang begitu jernih, memberikan kesegaran tersendiri ketika disentuh. Maka sangat disayangkan jika saat berada di tempat itu, kita tidak meluangkan waktu untuk mandi dan merasakan segarnya air di tempat itu.

"Wow, air di tempat ini sangat jernih dan dingin sekali. Sekali menyentuh air, rasanya ingin berlama-lama di sini," kata Sinta Pakaya salah satu pengunjung.

"Saat mendengar gemercik air sungai ini, saat itu pula hati menjadi tenang," tuturnya.

Simak juga video pilihan berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tempat Burung Rangkong

Konon, sebelum tempat ini dijadikan wisata, dulunya tebing yang memiliki tinggi kurang lebih 67 meter itu, merupakan tempat pertemuan sekelompok burung rangkong atau orang lokal menyebutnya burung Alo.

Kawanan burung tersebut kerap bertengger dan bermain di atas tebing tersebut kala pagi hari. Itulah mengapa jika tempat tersebut diberi nama wisata tebing Alo.

Tidak hanya itu, warga setempat juga menamai desa mereka dengan sebutan Alo. Nama tersebut menurut mereka cukup sakral dan punya sejarah tersendiri yang harus diketahui oleh anak cucu mereka.

"Dulu, sebelum ada desa ini, tebing tinggi ini menjadi tempat bermain burung Alo, lama-kelamaan kawanan burung itu sudah tak lagi menampakan diri," kata Ranto Hasan warga Kecamatan Bone Raya.

"Mungkin karena sudah banyak penduduk, mereka merasa terganggu dan pergi tak pernah kembali," ia menandaskan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.