Sukses

Gonta-ganti Kebijakan Selama Pandemi Bikin GeNose C19 Jadi 'Pengangguran'

Liputan6.com, Balikpapan - Munculnya kebijakan baru dalam persyaratan pelaku perjalanan yakni negatif antigen atau PCR, membuat alat GeNose C19 tak lagi digunakan alias menganggur.

Padahal, sebelumnya alat GeNose C19 telah diterapkan di bandara, pelabuhan, maupun penyeberangan feri di Balikpapan. Harga yang murah membuat GeNose C19 menjadi pilihan bagi para calon penumpang dibandingkan harus memilih antigen ataupun PCR. Bagaimana tidak, untuk biaya pemeriksaan GeNose C19 hanya mengeluarkan biaya Rp40 ribu.

Namun, kini alat tersebut tak lagi digunakan. Kebijakan baru sejak munculnya aturan PPKM Darurat hingga kini berubah nama menjadi PPKM Level IV, membuat GeNose C19 tidak masuk dalam persyaratan.

"Sementara ini tidak ada GeNose, alatnya mungkin disimpan penyelenggara," ujar Retnowati, Humas Bandara SAMS Sepinggan, Balikpapan.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Menunggu Arahan Pimpinan Pusat

Retno sendiri mengaku belum mengetahui nasib dari alat GeNose C19 tersebut. Pihaknya hanya menunggu arahan dari pemerintah pusat apakah dapat digunakan lagi ke depannya atau tidak.

"Kalau lihat kondisi sekarang sepertinya tidak ada lagi. Tapi kalau ke depannya ada kebijakan untuk digunakan lagi ya kita ikut aturannya saja," tuturnya.

3 dari 3 halaman

Tak Dipakai di Pelabuhan Balikpapan

Hal yang sama dialami di Pelabuhan Semayang. Dua alat GeNose C19 juga menganggur lantaran kebijakan saat ini mewajibkan penumpang menyertakan hasil negatif antigen serta surat vaksin.

"Kalau GeNose C19 untuk sementara tidak difungsikan lagi. Sekarang kita mengikut ke imbauan pemerintah untuk gunakan PCR," ungkap Fanny Herling, Manager Pelayanan Barang dan Aneka Usaha Pelindo IV Balikpapan.

Diketahui sebelumnya investasi alat GeNose C19 di Pelabuhan Semayang sebesar Rp 150 juta per unitnya. Kini, dua unit GeNose C19 tersebut menganggur dan tak lagi digunakan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.