Sukses

Kesaksian Para Penyintas soal Mitos Bunuh Diri Pulung Gantung Gunungkidul

Liputan6.com, Jakarta - Terdapat mitos yang dipercayai oleh masyarakat Gunungkidul Yogyakarta. Mitos di Gunungkidul tersebut dikenal dengan sebutan pulung gantung.

Melalui channel Youtube Kisah Tanah Jawa, Om Hao dan tim berusaha untuk mengungkap adanya mitos tersebut. Terdapat salah satu unggahan video dengan judul Mitos dari Gunung Kidul.

Dalam video tersebut terlihat beberapa narasumber membenarkan adanya mitos pulung gantung. Sarjono (46), misalnya, melihat cahaya seperti jatuh dari langit sekitar pukul 18.00 WIB. Cahaya itu berukuran besar.

"Pulung gantung memang benar-benar ada menurut saya. Entah itu benar pulung gantung atau tidak. Saya melihat sendiri dengan mata kepala sendiri, waktu habis salat magrib, saya dari warung tiba-tiba ada sinar terbang, sebesar elpji 3 kilo tapi ada ekornya warna kuning, saya tanya beberapa orang, katanya pulung gantung," kata Sarjono saat menjelaskan kepada tim Kisah Tanah Jawa.

Munculnya cahaya yang dikenal masyarakat dengan istilah pulung gantung tersebut dinilai berkaitan dengan fenomena bunuh diri yang terjadi di salah satu dusun di Gunungkidul.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Percaya Pulung Gantung

Melalui kejadian yang dialami orang terdekatnya, Sarjono menjelaskan bukti bahwa mitos pulung gantung benar-benar nyata.

“Saya percaya pulung gantung karena tidak ada apa-apa, nonton sepak bola, tiba-tiba bunuh diri, kan saya kepikiran cerita-cerita bahwa pulung gantung itu ada saya jadi ikut percaya,” kata Sarjono.

Saat tim Kisah Tanah Jawa mendatangi tempat kejadian fenomena bunuh diri terjadi, lagi-lagi Om Hao mendapat suatu bisikan yang memberikan pesan, yaitu seberat apapun suatu hal, tetaplah bergantung kepada Yang Maha Kuasa dan sampaikan keluh kesah kegundahan hati kepada pihak keluarga.

“Karena ketika kita salah Langkah, tidak hanya diri kita yang kemudian menganggap ini semuanya beres. Tapi ternyata ada efek yang akan lebih memberatkan dan membuat meninggalkan seperti wiring, wiring itu seperti malu kepada keluarga gitu. Karena ini (fenomena peristiwa bunuh diri) menjadi stigma yang negatif ternyata,” kata Om Hao saat menjelaskan dari tempat kejadian perkara.

Video tersebut juga menunjukkan kesaksian seorang pria yang mengaku pernah melakukan percobaan bunuh diri, namun akhirnya selamat. Saat ditanya terkait alasannya melakukan percobaan bunuh diri, ia pun mengaku tidak paham.

“Wis wong ora sadar, wis udu arepku. Aku yo wis mbuh, aku yo ra ngerti dewe, ngerti-ngerti wis nggandul. Untunge enten tetonggo seng nylametke, nek ora yo mpun, mpun mboten enten nyawa kulo (itu saya sudah tidak sadar, bukan keinginan saya. Saya juga tidak tahu, tahu-tahu sudah menggantung, untung ada tetangga saya. Kalau tidak ada mungkin sudah meninggal saya),” kata Kamto saat ditanyai mengenai alasannya melakukan percobaan bunuh diri.

Kamto pun merasa sosok dibalik mitos pulung gantung lah yang membuatnya melakukan hal tersebut.

“Enten, tetep enten pulung gantung tetep enten. Di desa saya niku, kerep orang nggantung, ngeten niku (ada, tetap ada pulung gantung. Di desa saya itu seringkali orang gantung diri seperti itu),” ucap Kamto saat ditanya terkait eksistensi mitos pulung gantung.

 

KONTAK BANTUAN

Bunuh diri bukan jawaban apalagi solusi dari semua permasalahan hidup yang seringkali menghimpit. Bila Anda, teman, saudara, atau keluarga yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit, dilanda depresi dan merasakan dorongan untuk bunuh diri, sangat disarankan menghubungi dokter kesehatan jiwa di fasilitas kesehatan (Puskesmas atau Rumah Sakit) terdekat.

Bisa juga mengunduh aplikasi Sahabatku: https://play.google.com/store/apps/details?id=com.tldigital.sahabatku

Atau hubungi Call Center 24 jam Halo Kemenkes 1500-567 yang melayani berbagai pengaduan, permintaan, dan saran masyarakat.

Anda juga bisa mengirim pesan singkat ke 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat surat elektronik (surel) kontak@kemkes.go.id.

 

(Nurul Fajri Kusumastuti)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.