Sukses

Kawanan Lalat Serang 8 Desa di Aceh

Lalat tampak menghitam karena jumlahnya banyak sekali di Aceh.

Liputan6.com, Aceh - Masyarakat dari delapan desa di Kecamatan Kuala Batee, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) Provinsi Aceh merasa resah dengan munculnya kawanan lalat yang menyerang permukiman mereka.

"Masyarakat mulai khawatir dengan serangan kawanan lalat tersebut karena dapat membawa bakteri yang menyebabkan dan bisa terjangkit penyakit," kata Syamsuddin Ismail, warga Kuala Batee, Abdya di Blangpidie, Selasa (18/5/2021) dilansir Antara.

Delapan desa yang mengalami serangan lalat tersebut yakni Desa Ie Mameh, Rumoh Panyang, Alu Pisang, Lhok Gajah, Muka Blang, Krueng Batee, Lama Muda, dan Gampong Keude Baro, Kecamatan Kuala Batee, Kabupaten Aceh Barat Daya.

Ia mengatakan gangguan lalat sejak sepekan terakhir menyerang permukiman membuat warga tidak nyaman. Selain beterbangan di pekarangan dan tempat umum, lalat juga telah memasuki rumah warga.

"Ngeri kita melihatnya, kalau berkerumun tampak menghitam karena jumlahnya banyak sekali," ujar Syamsuddin.

Menurut Syamsuddin, penyebab banyaknya kawanan lalat itu diduga berasal dari tempat usaha peternakan ayam milik sebuah perusahaan yang diperkirakan berjarak 60 meter dari pemukiman warga.

"Kami sudah tidak nyaman lagi. Seharusnya pihak pengelola peternakan itu harus mengetahui efek dari usahanya jangan sampai mengambil keuntungan di atas penderita warga," sebutnya.

Apalagi, dia menambahkan, saat ini perusahaan ternak ayam di kawasan permukiman tersebut memiliki tujuh buah kandang ayam yang diduga menjadi sumber lalat.

"Kami berharap pihak terkait agar mengatasi persoalan ini karena sudah dua tahun ini masyarakat menanggung wabah ini. Janganlah mencari keuntungan di atas penderitaan masyarakat," ucapnya.

Kepala Dinas Kesehatan Abdya Safliati menyebutkan pihaknya belum menerima laporan dari masyarakat terkait serangan lalat yang melanda delapan gampong tersebut.

"Seharusnya segera laporkan ke kami, karena efek yang ditimbulkan oleh lalat itu bisa menyebabkan penyakit yang serius. Jika sudah dilaporkan, nanti tim petugas kesehatan lingkungan akan turun mengecek," katanya.

Safliati mengatakan pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mengatasi hama lalat tersebut, seperti Dinas Pertanian dan Peternakan, sehingga ada solusi untuk mengatasinya.

Saksikan Video Ini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.