Sukses

Diduga Sakit Hati, PNS Bakar Kantor Bupati Bireun

Salah satu ruangan di Kantor Bupati Kabupaten Bireuen hangus terbakar, yang diduga sengaja dibakar oleh salah seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang pernah berdinas di kantor setempat

Liputan6.com, Bireun - Salah satu ruangan di Kantor Bupati Kabupaten Bireuen hangus terbakar, yang diduga sengaja dibakar oleh salah seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang pernah berdinas di kantor setempat.

"Kebakaran yang terjadi di Kantor Bupati Bireuen, tepatnya di ruang Bappeda (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah) lantai tiga," kata Kasat Reskrim Polres Bireuen AKP Fadilah Aditya Pratama dalam laporannya yang diterima di Banda Aceh, Senin.

Fadilah mengatakan, peristiwa kebakaran itu terjadi sekitar pukul 09.30 WIB. Setelah api berhasil dipadamkan, polisi menemukan satu botol aqua berisikan bahan bakar di lantai satu dan tiga gedung tersebut.

"Kemudian, dilakukan identifikasi dan penyelidikan serta mengecek rekaman CCTV yang terdapat di area gedung setempat," ujarnya, dikutip Antara.

Setelah dilakukan pengecekan CCTV, kata Fadilah, terlihat seorang pria yang membawa botol diduga bahan bakar (Bensin) dan menyiramkan pada tumpukan kertas dilantai tiga, kemudian menyalakan pemantik api untuk membakar tumpukan kertas tersebut.

 

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sakit Hati

"Dari pengamatan CCTV yang terlihat diidentifikasi bahwa pelaku berinisial (Hen), tersangka seorang pegawai yang pernah berdinas di Bappeda dan saat ini berdinas di Kantor Camat Kecamatan Jeunib," kata Fadillah.

Fadillah menyampaikan, setelah mengetahui identitas pelaku, petugas kepolisian melakukan pengejaran hingga penangkapan terhadap tersangka di kawasan rumahnya.

"Tersangka yang diduga telah melakukan pembakaran kantor bupati tepatnya di ruang Bappeda sudah diamankan," ujarnya.

Hasil pemeriksaan sementara, tambah Fadillah, pelaku melakukan aksinya karena merasa sakit hati saat dia berdinas di kantor Bappeda setempat.

"Menurut keterangan dia (pelaku) sakit hati, dulu saat dia staf pegawai Bappeda tidak pernah digunakan kerja," kata Fadilah.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.