Sukses

KILAS NUSANTARA: Lulusan SMP Sulap Sedan Jadi Supercar hingga Santet Banten Iti Jayabaya

Berikut berita-berita dari berbagai daerah yang dirangkum Liputan6.com dalam Kilas Nusantara.

Liputan6.com, Jakarta - Keren, satu kata itu bisa menggambarkan sosok Suharyanto (42), warga kelahiran Padukuhan Nogosari III, Kalurahan Bandung, Kapanewon Playen, Gunungkidul, Yogyakarta. Bagaimana tidak, hanya modal ijazah SMP swasta, dirinya bisa menyulap mobil sedan biasa menjadi supercar berharga miliaran rupiah. Tak tanggung-tanggung, bahkan dirinya bisa meniru dengan detail seperti mobil keluaran aslinya.  

Usai melanglang buana pindah bekerja dari bengkel satu ke bengkel yang lain, Suharyanto baru memulai usaha di bengkel sederhana miliknya yang diberi nama High Class Auto Custom. Dirinya mampu membuat blue print rancangan mobil dari laptop yang dipelajarinya secara otodidak. Di bengkelnya kini, sudah ada 4 mobil yang masih dalam proses pembuatan, antara lain replika Mercedes Benz Gullwing, Lamborghini LFX, dan Honda NSX.

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Menantu Bunuh Mertua Pakai Racun Biawak

Seorang perempuan paruh baya berinisial DA (45) di Desa Lebung Itam, Kecamatan Tulung Selapan, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, harus berurusan dengan apparat kepolisian lantaran telah meracuni mertuanya sendiri NN (61), menggunakan racun biawak.

Pelaku mencampurkan racun biawak ke dalam masakan ikan pindang selai yang diberikan khusus untuk mertuanya. Setelah mengonsumsi makanan tersebut, korban meninggal dunia dengan mulut mengeluarkan busa. Bahkan tak hanya itu, tiga ekor kucing peliharaan yang juga menyantap pindang itu turut menjadi korban. Di hadapan petugas, DA mengaku sakit hati karena kerap dimarahi sang ibu mertua.

 

 

3 dari 3 halaman

Santet Banten Iti Jayabaya

Iti Jayabaya, politikus Demokrat Banten mengklarifikasi soal ucapan mengirim santet Banten ke Moeldoko, terkait kisruh KLB di Sibolangit, Deli Serdang. Iti yang juga Ketua DPD Partai Demokrat Banten itu mengatakan, ujaran mengirim santet Banten merupakan bentuk luapan emosi dirinya. Dirinya mengaku tidak ada niatan untuk benar-benar melakukan hal tersebut, upacan tersebut baginya hanya bentuk kekesalan semata.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.