Sukses

Pembangunan Pabrik Biofarmasi dan Vaksin di Banten Telan Biaya Rp500 Miliar

Pabrik yang akan memproduksi vaksin, salah satunya vaksin covid-19 berdiri di Kawasan Industri Modern Cikande, Kabupaten Serang, Banten, di areal 1,4 hektare. Pabrik ini menelan biaya sebesar Rp500 miliar.

Liputan6.com, Serang - Pabrik yang akan memproduksi vaksin, salah satunya vaksin covid-19 berdiri di Kawasan Industri Modern Cikande, Kabupaten Serang, Banten, di areal 1,4 hektare. Pabrik ini menelan biaya sebesar Rp500 miliar. PT Jakarta Biopharmaceutical Industry (JBio) membangun pabrik biofarmasi modern ini sebagai bentuk pembangunan kemandirian vaksinasi.

Seluruh produksi pembuatan vaksin, termasuk vaksin covid-19, dibuat di dalam pabrik tersebut, mulai dari kualifikasi, validasi, uji klinis, hingga produksi.

"Pembangunan pabrik vaksin yang dilakukan oleh swasta ini untuk memperkuat industri vaksin yang sudah dibangun oleh BUMN Biofarma sejak lama," kata Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, saat menghadiri groundbreaking pembangunan pabrik vaksin PT JBio, di Kawasan Industri Modern Cikande, Kabupaten Serang, Banten, Selasa (24/11/2020).

"Pabrik ini juga sekaligus memperkuat dan saling mendukung percepatan penanganan pandemi dengan memproduksi berbagai macam vaksin seperti covid, TBC, meningitis dan lainnya. Ini harus kita siapkan sebagai langkah preventif dalam global public health emergency," Moeldoko menambahkan.

Pembangunan pabrik biofarmasi merupakan perwujudan Instruksi Presiden (Inpres) nomor 06 tahun 2016, tentang Percepatan Pengembangan Industri Farmasi dan Alat Kesehatan.

Kemandirian nasional dalam dunia kesehatan maupun farmasi, diharapkan bisa membuat masyarakat Indonesia hidup lebih sehat dan mudah mendapatkan pengobatan medis.

"Suatu kebanggaan di masa pandemi covid-19 ini justru bermunculan investasi biofarmasi. Selain mendorong kemandirian industri obat dan farmasi, ini juga bisa mendorong ekspor. Kami menunggu pendampingan vaksin covid-19 fase ketiga," kata Kepala BPOM, Penny Lukito, ditempat yang sama, Selasa (24/11/2020).

Pembangunan pabrik biofarmasi ini ditargetkan rampung sekitar 1,5 tahun mendatang dan akan memproduksi vaksin covid-19. Sembari menunggu pembangunan pabriknya selesai, JBio ikut serta melakukan uji klinis vaksin corona dalam negeri.

Jika tidak ada aral melintang, uji coba vaksinasi nasional bisa selesai dalam waktu enam bulan. Setelah itu, dilanjutkan dengan produksi dan penyebarluasan ke masyarakat luas. Jika berhasil, diharapkan penyebaran Covid-19 bisa terkendali di Indonesia, sehingga perekonomian negara pun bisa segera pulih.

"Uji klinis sendiri paling enam bulan kan. Insya Allah Desember atau Januari kita mulai, jadi kan ada (vaksin) Sinovac ada yang ini. Kalau (uji coba vaksin) covid bertahap, kita uji klinis dulu, kalau belum selesai, produksi jadi dulu," kata Dirut JBio, Mahendra Suhardono, di tempat yang sama, Selasa (24/11/2020).

"Kalau (uji klinis) enam bulan, mulai (produksi) kan sekitar tri wulan ketiga tahun depan, mereka sanggup 150 juta vaksin. (Vaksin) Sinovac kan belum cukup. Saya sudah ikut uji klinis, enggak ada apa-apa, jangan takut," Mahendra menandaskan.

Simak video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.