Sukses

Repotnya Bikin Bilik Isolasi Covid-19 di Sultra, Sempat Ditinggal Kabur Pekerja Bangunan

Buruh sempat lari ketakutan karena berdekatan dengan kamar pasien positif, bilik isolasi Covid-19 di Sultra siap menampung lonjakan pasien.

Liputan6.com, Kendari - Masuk ke era normal baru yang ditandai dengan kelonggaran aktivitas, suasana jalanan di wilayah Sulawesi Tenggara mulai ramai kembali.

Untuk menangkal skenario terburuk melonjaknya pasien positif Covid-19 usai pelonggaran aktivitas, Pemprov Sultra telah menyiapkan tiga bilik isolasi pasien berskala besar, lengkap dengan alat Polymers Chain Reaction (PCR) dan Tes Cepat Molekuler (TCM).

Ketiga bilik ini, bisa menampung hingga 150 lebih pasien. Ketiganya dibangun pada lokasi berbeda. Bilik utama, berada di RS Bahteramas Sulawesi Tenggara. Bangunan yang dikerjakan akhir Maret 2020 itu sudah mulai beroperasi. Bilik ini mampu menampung 25 tempat tidur.

Pembangunan fasilitas ini, sudah melalui komunikasi dengan Kementerian Kesehatan dan pihak RS Kepala Dinas Cipta Karya Provinsi Sulawesi Tenggara, Pahri Yamsul menceritakan, pembangunan bilik isolasi Covid-19, menghadapi kondisi yang tidak mudah. Pekerja sempat melarikan diri karena ketakutan.

"Waktu pertama dibangun, buruh lari dan lepas tangan. Penyebabnya, bangunan ini berada di samping ruang isolasi pasien positif Covid-19," ujar Pahri Yamsul.

Dia melanjutkan, saat ini Covid-19 menjadi momok karena belum disertai sosialisasi. Sehingga, buruh yang takut terjangkit langsung kabur. Kendala lainnya, bahan bangunan sempat tertunda hampir sebulan kedatangannya di Sultra karena ada pembatasan transportasi laut dan udara.

"Jadi, kami rakit di Surabaya besi dan rangka kemudian kami datangkan ke Kendari," tambah Pahri.

Banyaknya bahan bangunan yang didatangkan dari luar daerah, mencapai 2 ton. Sebab, semua bahan yang dibutuhkan hampir tak ada di Sultra karena adanya pembatasan transportasi.

Diketahui, jumlah pasien positif Covid-19 di Sultra mencapai 259 orang hingga Senin (8/6/2020). Sebagian besar dari mereka, menjalani perawatan di rumah sakit dengan fasilitas seadanya.

 

Saksikan juga video pilihan berikut ini :

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.