Sukses

Kisah Inspiratif Warga Tuban Kembalikan Bansos Karena Merasa Mampu

Edi mengaku kaget, ketika nama istrinya bernama Peni Mufitasari masuk dalam daftar calon penerima BST atau bansos

Liputan6.com, Tuban - Tindakan terpuji dilakukan tiga warga Desa Talun, Kecamatan Montong, Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Mereka mengembalikan Bantuan Sosial Tunai (BST) yang diterimanya.

Mereka mengira ada kekeliruan dalam pencatatan BST dari Kementerian Sosial (Kemensos). Sebab, masih banyak warga miskin yang luput dari bantuan itu.

"Jujur saja saya kaget masuk daftar penerima BST Kemensos, ini pasti salah," kata Edi Harianto (34), ketika ditemui di Balai Desa Jetak, Kamis (14/5/2020).

Edi mengaku kaget ketika nama istrinya bernama Peni Mufitasari masuk dalam daftar calon penerima BST atau bansos yang dikeluarkan oleh Kemensos.

''Ya yang jelas kaget, kok nama istri saya muncul sebagai penerima BST. Padahal istrinya Sekretaris Desa Talun,'' kata dia.

Edi mengatakan, istrinya tidak bisa mengembalikan langsung dan datang ke balai desa, sebab baru tiga bulan melahirkan. Selain istrinya, ibunya yang bernama Usrin juga terdata mendapatkan BST itu.

"Sekarang kami sudah beda KK dan masih tinggal serumah, tapi istri dan ibu malah terdaftar penerima. Entah Kemensos acuan datanya itu dari mana," kisah pria yang menekuni usaha pertanian itu.

Keluarga Edi terakhir kali menerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) pada tahun 2009 saat era Presiden SBY. Itu pun menurutnya, yang menerima ibunya bernama Usrin, ketika masih satu Kartu Keluarga (KK).

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Istri Pensiunan Dapat Bansos, Kok Bisa?

Penerima lainnya, Masruriati (68) yang juga warga Talun. Sebagai istri pensiunan PNS, dirinya merasa sudah cukup makan dari uang pensiunan.

"Masih banyak tetangga yang kurang mampu dan membutuhkan bantuan pemerintah ini," ucap Masruriati.

Petugas kantor Pos, Catur Ahaddi Nizar selaku Ketua Satgas BST Kabupaten Tuban sekaligus juru bayar di Kecamatan Montong mengapresiasi langkah ketiga warga Montong itu. Dia bilang, hal ini merupakan bentuk kejujuran, dan sangat langka.

"Uang yang dikembalikan ini secara mekanisme PT Pos Indonesia mengembalikan ke Kemensos," kata Catur.

Dari data Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak Kabupaten Tuban yang diperolah dari Kemensos RI jumlah penerima BST sebanyak 31.163 Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Terdapat dua mekanisme penyaluran BST yaitu transfer langsung dari Kemensos RI dan via Kantor Pos.

Pada tahap pertama, sebanyak 7193 KPM telah ditransfer via bank yang ditunjuk oleh Kemensos RI, dimana masing-masing KPM akan memperoleh BST sejumlah 600 ribu. Sisanya sebanyak 23.970 KPM akan dibayarakan oleh Kantor Pos selama seminggu ke depan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.