Sukses

Buntut Video Viral Ganjar Pranowo, 807 Perantau Blora Dapat Bantuan Covid-19

Ganjar Pranowo sempat meminta Sekda Blora, Komang Gede Irawadi untuk mundur, lantaran dianggap tidak becus mengurus bantuan Covid-19.

Liputan6.com, Blora - Buntut kemarahan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo kepada Sekda Blora terkait bantuan Covid-19, akhirnya sebanyak 807 perantau yang tidak bisa mudik ke kampung halaman Kabupaten Blora, Jawa Tengah, akan mendapat bantuan sosial Covid-19.

Ganjar Pranowo sempat meminta Sekda Blora, Komang Gede Irawadi untuk mundur, lantaran dianggap tidak becus mengurus bantuan Covid-19 kepada warga Blora yang ada di perantauan.

"Tadi datanya ada 807 warga perantau yang saya serahkan ke Dinsos," ujar Ketua Komunitas Perantau (Kopra) Blora, Hadi Suharto kepada Liputan6.com, Kamis (14/5/2020).

Hadi mengatakan, data yang disampaikan itu merupakan para warga perantauan asal Blora yang merasakan dampak langsung adanya pandemi Covid-19 yang menyebar di Indonesia.

Menurut dia, jumlah para perantau sebenarnya ada puluhan ribu yang tersebar di berbagai daerah hingga di luar negeri. Namun, kata Hadi, yang diusulkan untuk memperoleh bantuan itu hanyalah warga yang tidak dapat mudik alias tidak balik kampung Blora.

"Tadi itu sebetulnya Pemkab Blora mintanya data cuman 500 warga, mereka membatasi. Sedangkan data warga perantau yang terdampak Corona kan lebih dari itu," kata dia.

Pria yang akrab disapa Nggopati Klatak itu menyebutkan, mulai Mei 2020 ini para warga perantau yang datanya telah masuk akan diberikan bantuan Covid-19, masing-masing Rp200 ribu.

"Itu nanti akan diberi selama 3 bulan berturut-turut. Tadi datanya semua komplit, ada alamat mereka (perantau) di mana saja, ada kontak personnya, dan lain sebagainya," ucap Hadi.

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bantauan Perantau

Hadi mengungkapkan, terkait video Ganjar Pranowo yang viral itu, dirinya mengatakan hal tersebut sebagai langkah tepat sehingga para warga perantauan bisa mendapat perhatian. Dia mengatakan, para perantau nasibnya selama ini tidak diperhatikan oleh Pemkab Blora.

"Tadi dari bidang Kesra dan Dinsos Blora itu bilang bingung dan nampaknya juga tertekan nyari data warga perantauan yang akan diberi bantuan, tapi mereka belum ada datanya," ungkap dia.

Dikatakan lebih lanjut, sebenarnya pihak Kopra Blora sudah menyiapkan jauh-jauh hari untuk bantuan warga perantau yang terdampak Covid-19.

"Di area Solo dan Yogyakarta kami sudah siapkan bantuan Sembako jauh-jauh hari sebelum viralnya video pak Gubernur Ganjar. Untuk daerah yang lain belum," kata Hadi.

"Secara pribadi, pihak Kopra Blora berterimakasih banyak atas ucapan Pak Gubernur Ganjar. Dari viral, para perantau jadi diperhatikan Pemkab Blora walaupun sebetulnya organisasi resmi kami sudah sedikit mempersiapkan bantuan Covid-19," dia menambahkan.

Sementara itu, Kepala Dinsos P3A Kabupaten Blora, Indah Purwaningsih membenarkan kabar adanya bantuan kepada para perantau yang tidak bisa mudik lantaran Covid-19.

Indah menyebut, totalnya yang menerima bantuan sebanyak 758 warga ditambah 49 warga yang telah terdaftar di LBH. Jumlah totalnya sebanyak 807 warga.

Terkait hal ini, pihaknya mengaku belum bisa memberi penjelasan secara detail terlebih dahulu.

"Yang perantau harus kami pilah dulu apakah nama-nama tersebut masuk DTKS atau tidak," ucap dia.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.