Sukses

Menakar Potensi Kematian Akibat Covid-19 di Kota Malang

Mereka memiliki penyakit penyerta dan bisa berakibat fatal bila tertular Corona Covid-19.

Liputan6.com, Malang - Angka kasus positif terinfeksi Corona Covid-19 terus melonjak setiap harinya. Di Kota Malang tercatat sudah 16 orang dinyatakan positif terinfeksi virus corona dengan 8 di antaranya sudah sembuh sampai dengan Rabu, 29 April 2020 siang.

Ada 163 orang berstatus Pasien Dalam Pengawasan (9 meninggal dunia dan 64 sembuh). Semua belum keluar hasil uji seka. Terdata 699 Orang Dalam Pantauan dengan 468 orang selesai dipantau. Kasus positif Corona Covid-19 di Kota Malang berpotensi terus bertambah.

Serta 174 Orang Tanpa Gejala dan 1.910 Orang Dalam Risiko. Seluruhnya berasal dari segala lapisan usia, virus corona tak pandang bulu. Namun, ada beberapa kelompok berisiko, lebih rentan sakit parah bila tertular Covid-19.

Yaitu orang lanjut usia dan orang dengan masalah kesehatan atau punya penyakit penyerta. Orang dengan riwayat hipertensi, gangguan jantung, diabetes sampai masalah pernafasan. Mereka rentan dan berujung fatal hingga kematian bila tertular Covid-19.

Juru bicara Satgas Covid-19 Kota Malang, Husnul Muarif mengatakan, hanya sedikit pasien terkonfirmasi positif Corona Covid-19 yang memiliki riwayat penyakit penyerta seperti diabetes dan hipertensi.

"Malah yang berstatus PDP rata–rata ada penyakit penyerta. Paling dominan ya diabetes dan hipertensi, ada juga kelainan jantung bocor," kata Husnul Muarif di Malang, Selasa, 28 April 2020.

Dari sisi usia, untuk pasien positif Corona Covid-19 cukup beragam, mulai dari usia 1 tahun hingga 67 tahun, meski kelompok usia 30–45 tahun lebih banyak. Namun, usia tak akan berpengaruh bila seseorang memiliki penyakit penyerta.

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Simak video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Ribuan Orang Berisiko Tinggi

Mengutip di laman resmi World Health Organization (WHO), orang dengan penyakit penyerta seperti hipertensi, gangguan jantung, diabetes sampai masalah pernafasan, dan lanjut usia memiliki imunitas lebih rendah. Mereka berisiko tinggi bila terjangkit corona covid-19.

Mengutip data Kota Malang Dalam Angka 2020 dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang, pada 2019 populasi penduduk di kota ini sebanyak 927.285 jiwa. Dari jumlah itu, total ada 168.342 jiwa sudah lanjut usia.

Bila diperinci, ada 118.818 jiwa berusia 50-64 tahun dan 49.524 jiwa berusia 65 tahun ke atas. Para lansia itu kelompok risiko tinggi terpapar corona covid-19, apalagi sistem kekebalan tubuhnya sudah jauh menurun.

Masih berdasarkan data yang sama, untuk jumlah kasus penyakit terbanyak ada di Kota Malang pada 2019. Gangguan Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) sebanyak 15.736 kasus, hipertensi sebanyak 13.102 kasus, diabetes militus 9.214 kasus.

Selain itu, berdasarkan data Dinkes Kota Malang hingga Januari 2019, ada 2.218 pasien penderita TBC. Serta 4 ribu kasus HIV/AIDS yang juga masuk kelompok berisiko tinggi bila terpapar Covid-19.

Husnul Muarif berkata, diabetes dan hipertensi memengaruhi sistem kerja organ tubuh lainnya. Hal itu pula yang menyebabkan orang dengan dua penyakit penyerta itu jauh lebih rentan dibanding lainnya.

"Orang lanjut usia kekebalan tubuh memang sudah turun. Tapi kalau tak punya sakit hipertensi dan diabetes, kondisi kesehatannya masih lebih baik," kata Husnul Muarif yang juga Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Malang.

3 dari 3 halaman

Ribuan Orang Berisiko Tinggi

Pemkot Malang punya program pengelolaan penyakit kronis seperti senam, pemberian obat dan pemeriksaan di puskesmas. Program itu sudah berjalan di 16 puskesmas jauh sebelum wabah corona terjadi.

Pemerintah meminta warga mematuhi imbauan jaga jarak fisik dan penggunaan masker. Serta, membatasi kegiatan yang tak perlu dan lebih baik tetap di rumah saja. Sebab ada kelompok yang berisiko lebih tinggi bila terinfeksi Corona Covid-19.

"Mematuhi aturan itu tidak hanya melindungi diri sendiri, tapi juga orang lain. Termasuk mereka yang secara kondisi kesehatan jauh lebih rentan," tutur Husnul.

Covid-19 bisa ditularkan melalui percikan seseorang saat batuk atau mengeluarkan napas dan terhirup oleh orang lainnya. Atau percikan jatuh ke benda dan permukaan, tersentuh seseorang lalu memegang mata, hidung dan mulutnya. Penularan itu bisa diminimalisir.

Rajin cuci tangan pakai sabun dan antiseptik, memakai masker, menjaga jarak fisik, dan bila perlu tetap di rumah saja, sejauh ini cara itu paling efektif mencegah penularan Corona Covid-19, melindungi diri, serta orang di sekitar yang masuk kategori berisiko tinggi.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.