Sukses

Forum Silaturahmi Keraton Minta Belanda Kembalikan Semua Pusaka Nusantara

Masih banyak pusaka asli peninggalan keraton se-nusantara termasuk Cirebon yang ada di Belanda dan hingga saat ini belum dikembalikan ke Indonesia.

Liputan6.com, Cirebon - Kembalinya Keris Pusaka Pahlawan Nasional Pangeran Diponegoro yang dibawa Raja Belanda Willem-Alexander menuai berbagai reaksi termasuk kalangan ningrat Cirebon.

Sultan Keraton Kasepuhan Cirebon PRA Arief Natadiningrat menyambut gembira atas keputusan Raja Belanda mengembalikan salah satu warisan pusaka milik Indonesia. Namun, dia menyebutkan sebagian besar pusaka asli milik kerajaan di nusantara masih ada di Belanda.

"Tentunya kami menyambut gembira atas pemulangan kembali pusaka Pangeran Diponegoro. Kami berharap semua pusaka keraton se-nusantara yang dibawa Belanda dikembalikan," kata Sultan Arief, Rabu (11/3/2020).

Apalagi, sebut Sultan Arief, dalam pidatonya di Istana Bogor, Kerajaan Belanda meminta maaf kepada Indonesia atas peristiwa kekerasan pada masa kolonial lalu.

Sebagai ketua umum Forum Silaturahmi Keraton Nusantara (FSKN) menghargai permintaan maaf Belanda kepada Indonesia. Namun, dia meminta agar Belanda mengembalikan semua hasil rampasan mereka yang menjadi warisan sejarah leluhur kerajaan di nusantara.

"Tidak hanya pusaka keraton nusantara saja, melainkan dokumen dan naskah kuno yang dibawa Belanda saat pergi meninggalkan Indonesia," ujar dia.

Selain pusaka dan naskah kuno, sejumlah benda cagar budaya milik keraton se-nusantara juga masih ada di Belanda, termasuk milik Kerajaan Cirebon.

Menurut dia, catatan dan warisan leluhur sangat penting dalam menjaga serta melestarikannya. Dia menyebutkan, hingga saat ini, Bendera Cirebon yang asli masih ada di Belanda.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kebanggaan Cirebon

"Sedangkan duplikatnya ada di museum tekstil di Jakarta. Bendera kebesaran kerajaan Cirebon kondisinya sekarang seperti apa kami belum tahu," ujar dia.

Sultan Arief menyebutkan, bendera Cirebon tersebut berusia sekitar 500 tahun. Menurut dia, bendera Cirebon merupakan identitas dan kebanggaan masyarakat Cirebon.

Sejauh ini, kata dia, Keraton Kasepuhan bersama pemerhati budaya lain belum menentukan langkah terhadap upaya pengembalian Bendera Cirebon.

"Upaya kami baru sebatas mencoba menduplikasi bendera Cirebon yang ada di Museum Tekstil Jakarta," ujar Sultan Arief.

Sebelumnya, Raja Belanda Willem Alexander mengembalikam secara langsung sebilah keris milik Pangeran Diponegoro ke Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Keris pusaka itu diserahkan saat pertemuan Raja Willem dan Jokowi di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (10/3/2020).

Keris yang selama ini tersimpan di Belanda itu tampak berwarna kuning di bagian sarungnya. Sementara itu, gagangnya bewarna cokelat.

Keris itu didapatkan Belanda saat menangkap Pangeran Diponegoro setelah perang besar pada 1825-1830. Indonesia dan Belanda mempunyai sejarah panjang. Negara kincir angin itu pernah menjajah Indonesia selama tiga abad atau 300 tahun lamanya.

Saksikan video pilihan berikut ini: 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.