Sukses

Ancaman Kejahatan Seksual oleh Orang Dekat di Bangkalan

Dari tiga peristiwa kejahatan seksual di Bangkalan dalam dua bulan terakhir dengan pelaku orang-orang yang dikenal korban.

Liputan6.com, Bangkalan Riset WHO ini benar belaka. Bahwa kekerasan yang dilakukan oleh pasangan intim lebih banyak dibanding kekerasan fisik dan seksual yang dilakukan pasangan non-seksual. 

Dalam kalimat yang lebih sederhana: penjahat seksual lebih banyak melibatkan orang yang terdekat bahkan dikenali oleh korban.

ZU adalah seorang pelajar berusia 15 tahun. Perkenalannya dengan Erpan menjadi petaka. Ia diperkosa tiga kali oleh pemuda 35 tahun itu. Dan tak kuasa menolak karena ancaman juga diiming-imingi sebuah pernikahan.

Erpan dan ZU sejati bukan kerabat, tetapi kenal akrab. Rumah mereka berjarak ratusan kilometer. Pelaku tinggal di Dusun Masaran, Desa Kodak, Kabupaten Sampang. Sementara ZU sejak kecil diasuh neneknya di Kecamatan Tragah, Kabupaten Bangkalan.

Entah bagaimana Erpan bisa dekat dengan keluarga ini. Tapi mungkin karena sudah kenal baik, neneknya pun mengizinkan ketika pada 2 Desember 2019, Erpan menjemput ZU dengan dalih akan membawanya bertemu ibunya yang hidup terpisah.

Alih-alih bertemu ibunya, Erpan justru membawa ZU ke rumah temannya di Desa Pandebeh, Kecamatan Kamal. Erpan lalu memperkenalkan ZU sebagai istri sehingga dipersilahkan beristirahat di kamar kosong di rumah karibnya itu. Erpan pun leluasa menggauli korban.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kedok Erpan Terbongkar

Belakangan kedok Erpan terbongkar, terbongkar pula bahwa bukan hanya sekali itu ia menyetubuhi ZU. Dia pun ditangkap oleh warga lalu diserahkan ke Polres Bangkalan pada 9 Desember 2019.

"Tersangka mengaku menyetubuhi tiga kali. Dua kali di Sampang, dan terakhir di Kamal," kata Kapolres Bangkalan, AKBP Rama Samtama Putra, Rabu (11/12/2019).

Di penjara Polres Bangkalan, Erpan bakal satu sel dengan Wasil. Remaja 18 tahun yang ditangkap karena memerkosa pacar berinisial LR yang masih pelajar.

Perkosaan terjadi pada Agustus 2019 lalu di Manggaan, sebuah Desa tandus di Kecamatan Modung. Wasil tak sendiri, ia mengajak AL temannya, turut serta dalam perkosaan itu.

LR diperdaya lewat sebuah ajakan makan malam, namun malah dibawa ke kebun kosong. Perbuatan bejat ini, baru terungkap lima bulan berselang setelah korban berbadan dua. Wasil pun ditangkap pada Senin 3 Desember. Sementara AL tak terendus jejaknya.

3 dari 3 halaman

Di Sekolah Pun Rawan Pelecehan

Di Kecamatan Klampis, dinding-dinding SDN Trogan 1 menjadi saksi bisu, ketika seorang guru mencabuli murid kelas 1.

NYT, inisial guru cabul berusia 58 tahun itu, terbilang berani karena mencabuli muridnya Mawar di muka kelas, di hadapan siswa yang lain.

Modusnya, Mawar dipanggil ke depan dan disuruh duduk di kursinya kemudian diminta berlatih membaca. Di balik bangku, NYT mengarahkan tangan Mawar mengelus kemaluannya.

Pada hari lain, dengan modus sama belajar membaca dan diberi uang Rp 2000, Mawar dibawa ke perpustakaan. NYT ingin mencabulinya. Namun, gagal karena ternyata ia lemah syahwat. Mawar selamat meski trauma.

NYT lantas ditangkap polisi pada 29 November. Setelah Mawar menceritakan kepada keluarga yang langsung direspon dengan sebuah laporan polisi. Tiga peristiwa pencabulan dan pemerkosaan dalam dua bulan terakhir, dengan korban para pelajar ini menguatkan riset WHO yang terbit pada 2018 itu.

 

Simak video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.