Sukses

Pahit Getir Perjuangan Bahlil Lahadalia Sebelum Jadi Pebisnis hingga Kepala BKPM

Bahlil Lahadalia tipe pekerja keras. Dia juga tak pernah merasa malu untuk mengerjakan apa pun.

Liputan6.com, Jayapura - Bahlil Lahadalia yang ditunjuk Presiden Joko Widodo sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal dalam Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024 dikenal sebagai sosok yang suka bekerja dan tak pernah lelah berusaha.

Iriansyah, sahabat Bahlil saat kuliah Akademi Keuangan dan Perbankan (Akubang) di Entrop, Distrik Jayapura Selatan, Kota Jayapura mengakui Bahlil sebagai tipe pemuda yang selalu mengerjakan apa pun untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. 

"Bahlil tipe pekerja keras. Dia juga tak pernah merasa malu untuk mengerjakan apa pun, walaupun itu buruh angkut di pasar Fakfak, semua ia kerjakan yang penting halal," jelas Iriansyah, kepada Liputan6.com, Rabu (23/10/2019).

Iriansyah menyebut, ia dan Bahlil telah bersahabat sejak bangku kuliah. Terlebih keduanya merupakan aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Papua. Iriansyah bahkan membantu membuatkan undangan untuk Bahlil dan istrinya saat akan melangsungkan pernikahan pada sekitar 2002 atau 2003.

"Bahlil dan saya biasa mendiskusikan apa pun. Namun, lebih sering soal perekonomian dan keuangan. Hal yang paling sa (saya) tidak lupa sampai saat ini adalah waktu membuatkan undangan pernikahan dia dan maituanya (istrinya)," kata Iriansyah sambil tersenyum mengingat kejadian itu.

Iriansyah juga ingat bisnis awal Bahlil pada tahun 2002, Bahlil menjadi pengusaha Papua  yang berawal dari seorang kontraktor. Iriansyah juga sempat membantu Bahlil pada awal bisnisnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Masa Remaja Bahlil di Fakfak, Papua Barat

Bahlil menempuh bangku SMEA di Fakfak, Papua Barat. Masa remajanya dihabiskan di Fakfak bersama keluarganya. Lulus dari SMEA, ia melanjutkan kuliah di Kota Jayapura.

Menempuh pendidikan kuliah di Kota Jayapura dan aktif di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) membawa Bahlil menduduki posisi puncak sebagai Bendahara Umum PB HMI.

Tahun 2003, namanya terdaftar di Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) tingkat kabupaten, provinsi, hingga menjadi Ketua HIPMI Papua pada 2003 dan kariernya pengusaha semakin lengkap, pada 2015 ia terpilih menjadi Ketua Umum HIPMI untuk periode 2015–2019.

Iriansyah yakin kepercayaan yang diberikan oleh Presiden Joko Widodo kepada Bahlil adalah hal yang tepat, karena selama ini Bahlil menggeluti sektor investasi dan ekonomi.

"Ia juga kerap mengaderkan mahasiswa untuk bergerak pada bidang ekonomi dan membuka investasi bisnis baru," katanya.

Sebut saja sejumlah usaha miliknya di Kota Jayapura masih bisa terlihat misalnya Hotel Humbold yang terletak di depan Pelabuhan Jayapura, lalu ada juga Blue Cafe yang berada di pinggiran Pantai Dok II Jayapura, dan sejumlah butik pakaian.

Dengan jabatan barunya, Iriansyah yang saat ini berprofesi sebagai pengacara berharap Bahlil dapat menggenjot investasi di tanah Papua, misalnya di Merauke yang sebelumnya telah ditetapkan Jokowi sebagai salah satu lumbung pangan nasional.

"Tariklah investor sebanyak-banyaknya ke Tanah Papua. Banyak potensi Papua yang saat ini belum digarap dengan baik, seperti perikanan, pariwisata, dan potensi lainnya. Jangan lupakan kearifan lokal dalam mengembangkan investasi," katanya.

Iriansyah tetap berharap Bahlil masih dapat menjaga silaturahmi dengan cara berdiskusi lewat teman-teman di Papua, guna kemajuan dan pemerataan pembangunan tanah Papua agar setara dengan daerah lain di Indonesia. 

 

Simak video pilihan berikut ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.