Sukses

Pelangi Pagi Silintang, Surga Tersembunyi di Negeri Seribu Curug

Tebing yang menjulang, air yang jatuh dari ketinggian dan pelangi yang berada di antara bebatuan menambah keindahan Curug Silintang, Purbalingga

Liputan6.com, Purbalingga - Wilayah lereng Gunung Slamet sisi selatan dan timur, seperti Banyumas dan Purbalingga, dikenal dengan ribuan mata airnya. Aliran sungai di pegunungan itu di beberapa wilayah menciptakan air terjun alias curug.

Itu makanya, Purbalingga dikenal pula sebagai negeri 1.000 curug. Sebabnya, banyak curug di wilayah ini, baik yang sudah dikenal maupun masih tersembunyi.

Salah satunya adalah Curug Silintang di Desa Tlahab Lor, Kecamatan Karangreja, Purbalingga. Air terjun berpadu dengan panorama alamnya benar-benar memanjakan mata. Bentang alam sekitarnya membuat curug ini benar-benar eksotis.

Di curug ini, pengunjung dapat menikmati jajaran pegunungan dan area persawahan yang membentang luas dari ketinggian. Apabila sedang beruntung, pengunjung dapat melihat pancaran pelangi di antara bebatuan.

"Curugnya bagus gak kalah sama yang lain, airnya seger banget, ada pelanginya juga, ini keren," ucap seorang pengunjung, Lilian Kiki Triwulan (24).

Tak lengkap rasanya bila mengunjungi Curug Silintang tanpa mengabadikannya dalam bentuk foto maupun video. Terlebih, lokasi tersebut dikelilingi keindahan alam yang masih asri dengan ciri khas bebatuan.

Curug juga bertingkat. Matahari pagi yang menerobos percikan air menciptakan pelangi yang berpendar warna-warni di air terjun ini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pengembangan Curug Silintang

Tebing yang menjulang, air yang jatuh dari ketinggian dan pelangi yang berada di antara bebatuan menambah keindahan Curug Silintang, Purbalingga.

Kepala Bagian Humas dan Protokol Purbalingga, Prayitno mengatakan jarak Curug Silintang dengan pusat kota Purbalingga sekitar 19 kilometer dari pusat kota. Meski lumayan jauh, tetapi dia menyebut keberadaan curug ini mudah dicari.

Lokasi curug dapat diakses menggunakan kendaraan pribadi melalui jalur tembus dari barat Lapangan Desa Tlahab Lor menuju Desa Siwarak.

"Jarak dua kilometer. Dari jalan tembus inilah, pesona Curug Silintang yang tingginya mencapai 75 meter dapat terlihat dari kejauhan," ucap Prayitno.

Lantas, perjalanan masih harus dilanjutkan dengan berjalan kaki sejauh satu kilometer dari permukiman. Kurang lebih membutuhkan waktu 15 menit untuk mencapai Curug Silintang melewati jalan makadam dan perkebunan warga.

Perjalanan panjang yang dilalui untuk mencapai lokasi tidak akan terasa lantaran pengunjung bakal berkawan dengan udara segar sepanjang jalan. Sesampainya di curug rasa lelah pun akan hilang tergantikan dengan rasa takjub akan keindahan Curug Silintang.

"Akses jalannya cukup tidak terlalu jauh, ini sudah mengasyikan sekali, pemandangan yang indah, dan rasa cape akan hilang begitu sampai di Curug Silintang," dia menjelaskan.

Berada di wilayah yang terpisah dengan permukiman membuat Curug Silintang ber jernih dan segar. Mata airnya yang tersembunyi di belantara menyebabkan alirannya murni air pegunungan.

Menurut Prayitno, dengan segara pesonanya, Curug Silintang berpotensi menjadi destinasi wisata yang diyakini akan banyak menarik minat wisatawan.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.