Sukses

Perahu Karet Kantor SAR Kendari Terlihat Dekil, Disorot Kepala Basarnas

Saat mengunjungi Kantor SAR Kendari, Kepala Basarnas sempat menyinggung kondisi perahu yang terlihat kotor.

Liputan6.com, Kendari - Kepala Basarnas, Marsekal Madya TNI Bagus Puruhito mengecek kesiapan personil dan peralatan Kantor SAR Kendari, Rabu (10/7/2019). Di sela-sela kunjungannya, jenderal bintang tiga ini sempat mempertanyakan sejumlah perahu karet milik Kantor SAR Kendari yang terlihat berwana kehitam-hitaman.

Perahu karet dimaksud, berwarna orange dan disimpan disebuah bilik serupa dok berukuran mini. Meskipun disusun rapi, namun warna seperti noda kehitam-hitaman pada permukaan catnya menarik perhatian Bagus Puruhito.

"Itu kenapa seperti kotor ya? ada warna seperti hitam-hitam begitu," tanyanya di depan Kepala Kantor SAR Kendari.

Kepala Kantor SAR Kendari, Djunaidi langsung menjawab, perahu karet ini sudah berusaha dibersihkan namun masih kotor.

"Sudah dilap-lap tapi belum terbuka," ujar Djunaidi.

Diketahui, perahu yang sempat diamati Kepala Basarnas merupakan perahu yang kerap beroperasi saat bencana terjadi. Baik di laut atau di darat, perahu ini sering dioperasikan tim Basarnas jika ada laporan permintaan evakuasi.

Kepala Basarnas kemudian menyatakan, Kantor SAR Kendari bakal naik menjadi tipe A. Sehingga, akan ada penambahan personil dan peralatan.

Dia juga memastikan, pihaknya akan memberikan tambahan peralatan. berupa rescue boat (perahu evakuasi) atau Rigid Inflatable Boat (perahu karet).

"Akan ada penambahan berupa perahu, sesuai kebutuhan. Sebab, kalau ada penambahan kapal besar pun, memang kadang sulit mencapai daerah pesisir," ujar Bagus Puruhito.

Bagus menambahkan, Kantor SAR Kendari memiliki wilayah operasi yang terbilang cukup luas. Posisinya menjadi sentral di Indonesia bagian timur.

"Namun, yang terpenting sebenarnya komunikasi yang baik dengan seluruh potensi SAR, TNI dan Polri," pungkasnya.

Saat ini Kantor SAR Kendari memiliki 114 orang personil. Jika ada penambahan, anggota dengan kemampuan rescuer yang akan diutamakan.

Saksikan juga video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.