Sukses

Geliat Masjid Bercorak Tionghoa di Bandung Saat Ramadan

Masjid yang terletak di jajaran ruko di Jalan Tamblong ini memang tak seperti rumah ibadah bagi kaum muslim umumnya.

Liputan6.com, Bandung - Hari ini umat muslim di Indonesia mulai menjalankan ibadah puasa Ramadan 1440 Hijriah atau 2019. Di dalam bulan penuh kemuliaan dan rahmat ini, masjid memiliki berbagai kegiatan.

Salah satu masjid yang melaksanakan aktivitas di bulan Ramadan adalah pengurus Masjid Lautze 2 di Kota Bandung, Jawa Barat.

Masjid yang terletak di jajaran ruko di Jalan Tamblong ini memang tak seperti rumah ibadah bagi kaum muslim umumnya. Masjid ini bercorak budaya Tionghoa dengan dominasi warna merah, hiasan lampu lampion, dan ornamen khas negara Tiongkok.

Masjid Lautze 2 ini memang tak bisa dilepaskan dari pengaruh Tionghoa. Dibangun 22 tahun silam oleh mualaf Tionghoa bernama Oei Tjeng Hien atau dikenal Haji Karim Oei, Masjid Lautze 2 menjadi masjid beraksitektur Cina tertua di Kota Kembang. Sebelumnya, Haji Karim mendirikan Masjid Lautze di daerah Pecinan Jakarta pada 1991.

Selain sebagai tempat ibadah, Masjid Lautze sering digunakan untuk tempat untuk bersyahadat para mualaf, sekaligus menjadi tempat belajar agama, khususnya bagi warga Tionghoa, karena tersedianya tafsiran Alquran berbahasa mandarin.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Mendalami Agama

Meski di luar Ramadan biasanya sudah berjalan kegiatan rohani, namun di bulan puasa ini di Masjid Lautze 2, lebih banyak waktu untuk mempelajari agama.

Ketua DKM Lautze 2, Rahmat Nugraha menyebutkan, untuk kegiatan rohani pada pagi hari difokuskan pada pengajian ibu-ibu, anak-anak dan karang taruna.

Sedangkan pada malam harinya, pihaknya menggelar kita tarawih bersama. Untuk pengisi kultumnya, DKM mendatangkan narasumber dari mualaf yang akan bercerita tentang suka duka menjadi mualaf.

"Kita ingin mendengarkan kesan dan pesannya," kata Rahmat saat ditemui Senin (6/5/2019).

Sedangkan pemimpin tarawihnya yaitu imam binaan langsung dari Muzammil.

"Dari 14 imam, 13 di antaranya Insya Allah akan mengisi tarawih kita dan membina mualaf kita," katanya.

3 dari 3 halaman

Takjil Gratis Selama Ramadan

Selain kegiatan rohani, Masjid Lautze 2 menggelar kegiatan yang dinamakan Takjil Off The Road itu disalurkan kepada musafir yang berada di sekitaran masjid. Mereka menyiapkan 700 pax menu takjil dan makanan berat setiap harinya selama bulan puasa.

"Kita menyediakan 700 pax, isinya kurma sama satu air mineral, terus kita menyediakan makanan berat. Semuanya ini merupakan hasil simpatisan kepada Masjid Lautze," kata Rahmat.

Dia menyebutkan, donatur untuk takjil ini berdatangan dari berbagai kalangan. Bukan hanya kaum muslim, orang non muslim pun turut menyumbang.

"Dari Katolik Indonesia, Budha, dan yang lainnya ikut memberi donasi. Ini kan sifatnya sosial. Jadi kita ingin menjadikan masjid ini rahmatan lil alamin atau terbuka untuk semua orang," ujarnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.