Sukses

Aksi Konyol PNS Makassar Ledakkan Petasan di Kantor, Ini Alasannya

Polisi yang mengetahui bergegas ke lokasi dan langsung melakukan olah TKP untuk mencari penyebab ledakan.

Liputan6.com, Makassar - Petasan berukuran besar meledak di depan ruang pertemuan pola, lantai 5, Balai Kesehatan Mata Masyarakat (BKKM) Kota Makassar di Jalan Wijaya Kusuma, Kelurahan Banta-Bantaeng, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar, Sulawesi Selatan pada Senin, 22 April 2019, pukul 13.20 Wita.

"Saya baru selesai salat zuhur, ada ledakan di lantai 5. Saat itu ada pertemuan antara aliansi masyarakat dengan pihak BKMM dan Kementrian Kesehatan RI dari Jakarta," kata Suston, Koordinator Security BKKM Kota Makassar di lokasi kejadian.

Akibatnya, semua orang di lokasi langsung berlarian keluar gedung menyelamatkan diri, tak terkecuali pasien yang hendak memeriksakan mata mereka. Kepulan asap pun terlihat dari jendela lantai 5.  

"Kita kaget, dikira bom makanya lari keluar," terangnya.

Polisi yang mengetahui bergegas ke lokasi dan langsung melakukan olah TKP untuk mencari penyebab ledakan. Dari olah TKP, polisi berhasil memastikan bahwa ledakan itu berasal dari petasan. 

"Kita Olah TKP, itu ternyata ledakan petasan. Kita berhasil menemukan sejumlah barang bukti, seperti rekaman CCTV dan serbuk-serbuk sisa petasan," kata Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, AKBP Indratmoko kepada Liputan6.com.

Rekaman CCTV itu berhasil menuntun kepolisian untuk mengungkap siapa dalang yang membakar petasan.

"Sekitar pukul 16.00 Wita, anggota Jatanras Polrestabes Makassar mengamankan seorang PNS di BKKM Kota Makassar bernama Rusdi (45), dia diduga sebagai pelaku peledakan petasan," dia menjelaskan.

Rusdi pun langsung digelandang ke Mapolsek Rappocini untuk dimintai keterangan. Dari kediaman Rusdi, polisi juga berhasil menemukan dua buah petasan berukuran besar habis pakai dan serbuk-serbuk petasan.

"Pelaku mengakui perbuatannya di lantai 5 di depan tangga darurat atau depan ruang pola tempat pertemuan. Ia nekat meledakan petasan untuk menciptakan ketakutan agar Kantor BKKM tidak jadi dipindahkan ke Daya," Indratmoko menjelaskan.

Saksikan juga video pilihan berikut:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.