Sukses

Suara Jokowi Mendominasi Rutan Ahmad Dhani dan Vanessa Angel

Usai mencoblos, Ahmad Dhani mencelupkan telunjuk kirinya dan menunjukkan gaya dua jari.

Liputan6.com, Surabaya - Suara pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin mendominasi perolehan di TPS Rumah Tahanan (Rutan) Medaeng, tempat penahanan terdakwa Ahmad Dhani dan Vanessa Angel.

Ada empat TPS didirikan Komisi Pemilihan Umum Sidoarjo di Rutan Medaeng, yakni TPS 30, 31, 32, dan TPS 33. Di TPS 30, Jokowi-Ma'ruf memperoleh 41 suara, Prabowo-Sandiaga 27 suara; TPS 31 Jokowi memperoleh 139 suara, Prabowo 118 suara; TPS 32, Jokowi 49 suara, Prabowo 25 suara; dan TPS 33, Jokowi 57 suara, sementara Prabowo 22 suara.

Total perolehan Jokowi-Ma'ruf di empat TPS itu sebanyak 287 suara, sementara Prabowo-Sandiaga sebanyak 192 suara. Untuk Pilpres, sebanyak 16 suara tidak sah. Total surat suara yang terpakai, baik yang sah maupun tidak sah sebanyak 494 suara, lebih sedikit dari total pemilih dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) sebanyak 504 pemilih.

Kepala Rutan Medaeng Teguh Pamuji menjelaskan, selisih sepuluh surat suara yang berkurang dari jumlah DPT terjadi kemungkinan terpindah di lembaga pemasyarakatan lain, mengikuti narapidana yang pindah penjara. "Ini mungkin terbawah pindah ke luar, ikut warga binaan yang dipindahkan ke beberapa lapas," tutur Teguh, Rabu (17/4/2019).

Sementara itu, salah seorang anggota KPPS, Ahmad Dhani lebih dulu mencoblos daripada Vanessa Angel. "Tadi Dhani usai mandi langsung nyoblos. Setelah itu baru Vanessa," ujarnya.

Tidak ada yang bisa mengabadikan gambar pentolan Band Dewa 19 itu saat nyoblos. Informasi dari Karutan Medaeng, Ahmad Dhani tidak mau diliput oleh media.

Sesuai absensi, suami Mulan Jameelah itu terdaftar nomor urut 21. Sedangkan, Vanessa terdaftar nomor urut 99. "Ini absensinya. Dhani nomor 21 dan Vanessa orang ke 99," kata anggota KPPS.

Dia menceritakan, saat memberikan hak suaranya, ayah Al, El, dan Dul itu mengenakan kemeja warna putih lengan panjang. Usai mencoblos, jari telunjuk kirinya yang dicelupkan tinta.

"Tadi pakai baju putih lengan panjang. Usai nyoblos jari telunjuk kiri Dhani yang dicelupkan tinta sambil menunjukkan gaya dua jari," dia memungkasi.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ribuan Napi Tak Bisa Ikut Pemilu 2019

Tim dari Komisi Nasional Hak Asasi Manusia juga hadir memantau. Mereka menyoroti banyaknya tahanan dan narapidana yang tidak masuk dalam daftar pemilih. Diketahui, penghuni Rutan Medaeng hampir tiga ribu orang. Namun, hanya 506 yang bisa mencoblos. "Kemarin awalnya 900-an, sekarang yang masuk DPT 500-an," kata tim dari Komnas HAM.

TPS di dalam Rumah Tahanan (Rutan) Kelas I Surabaya, di Medaeng Sidoarjo ini terbilang unik. Dari empat TPS yang didirikan, yakni TPS 30 di dekat pintu masuk-keluar bagian dalam, TPS 31 di area bersantai, TPS 32 di lantai dua, dan TPS 33 di lapangan, hanya TPS 31 yang memiliki tema.

TPS 31 yang berada di area bersantai memiliki tema Bang Napi. Semua petugas KPPS mengenakan seragam narapidana motif garis-garis hitam. Selain itu, para petugas juga diwajibkan menutupi wajahnya dan hanya terlihat bagian matanya saja.

Untuk menunjukkan kesan tahanan, area bersantai itu disulap layaknya penjara dengan memasang teralis terbuat dari bambu yang dicat warna hitam.

Salah satu petugas KPPS mengatakan, tema ini disesuaikan dengan kondisi rutan. "Karena pemilihan di dalam Rutan, kita angkat tema Bang Napi. Di situ menunjukkan, meski narapidan namun mereka (pemilih) tetap antusias menggunakan hak pilihnya sebagai warga negara," katanya.

Meski bertemakan narapidana, tetapi petugas KPPS tetap menunjukkan pelayanan yang baik terhadap pemilih. Tidak ada kesan garang dan menakutkan.

 

Simak video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.