Sukses

Menyapa Pagi Bareng Jokowi di Situ Bagendit

Keberadaan situ alami Bagendit jadi daya tarik tersendiri bagi pariwisata Garut.

Liputan6.com, Garut Bagi masyarakat Garut, Jawa Barat, keberadaan Situ Bagendit di Kecamatan Banyuresmi, memang bak oase di tengah dahaga gurun pasir. Satu-satunya danau di tengah kota Garut itu, kerap menjadi tujuan wisata warga, bahkan menjadi mata pencaharian beberapa warga sekitar di danau seluas 100 hektar itu.

Namun seiring berjalannya waktu, danau itu minim perawatan, hingga akhirnya eceng gondok dan tanaman air lainnya, menutupi hampir sebagian besar area wisata. Tak ayal, kondisi itu selalu mengganggu pemandangan pengunjung, yang ingin berwisata di sana.

Melihat kondisi itu, Gubernur Ridwan Kamil pun terpanggil membenahi. Bahkan rencannya sudah disampaikan ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) beberapa waktu lalu.

"Alhamdulillah beliau berkomitmen, mendukung melalui Kementrian PUPR," ujarnya kemarin.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Garut Budi Gangan saat dimintai penjelasan ihwal itu mengatakan, sesuai dengan rencana pembangunan pemda Garut, situ Bagendit sudah termasuk dalam daftar 10 perbaikan kawasan wisata Garut tahun ini.

"Mudah-mudahan Maret sudah masuk lelang," ujarnya, Senin (21/1/2019).

Rencannya situ Bagendit akan mendapatkan kucuran dana dari bantuan Provinsi Jawa Barat hingga Rp 28 miliar. "Awalnya Rp 30 miliar, namun yang Rp 2 miliar itu untuk perencanaan," kata dia. Bantuan itu, akan digunakan untuk melakukan perbaikan sejumlah fasilitas wisata di sana.

Dalam praktiknya, untuk memperindah dan mempersolek kawasan Situ Bagendit, ada tiga titik yang menjadi fokus pembangunan yakni lahan utama saat ini yang berada di depan, kemudian area Marina Situ Bagendit yang berada di samping situ, serta area Kelapa Dua.

"Jadi nanti instagramable, kece dan milenal," kata dia.

Bukan hanya itu, sesuai dengan arahan dari Presiden Jokowi, keberadaan Situ Bagendit mesti mempertimbangkan pasar pengunjung wisata dalam negeri, sehingga lebih banyak lagi wisatawatan yang menikmati kemolekan situ Bagendit. "Nanti kita punya tagline presiden saja berwisata ke Situ Bagendit," puji Budi.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Wisata Murah di Dekat Kota

Berada tak jauh dari wilayah perkotaan Garut, keberadaan situ Bagendit memang memberikan alternatif wisata yang cukup menghibur bagi warga. Suasana yang masih rindang dengan pepohonan tinggi, serta debit air yang terbilang konstinyu sepanjang tahun, situ Bagendit mampu memberikan banyak keunggulan. "Daripada ke pantai selatan jauh, mendingan ke sini, lagian murah meriah," ujar Yuli, salah satu pengunjung dari Garut Kota.

Dengan tiket masuk yanga hanya Rp 5.000 per orang, liburan di situ Bagendit memang terbilang murah. Selain lokasi yang rindang, beberapa area permainan anak pun tersedia di sana, sebut saja sepeda air, bola air dan rakit yang melayani pelayanan pengunjung hingga ke tengah danau.

"Kalau rakit bayar Rp 15 ribu untuk setengah jam pelayaran," ujar dia menambahkan.

Sementara itu, bagi keluarga besar yang berencana makan-makan di sana, beberapa bale-bale bambu yang disediakan pengelola situ Bagendit, bisa menjadi pilihan lokasi makan bersama keluarga anda. "Soal makanan bisa bawa sendiri atau bisa juga memesan di sini," ujar Wawan salah satu pedagang di sana.

Wawan mencatat, selama ini mayoritas pengunjung masih didominasi dari kawasan Garut kota dan sekitarnya, namun khusus akhir pekan yang dimulai Jumat hingga Minggu, pengunjung luar daerah pun mulai berdatangan. "Sebenarnya jika dikelola secara profesional dengan fasilitas lengkap, bakal sangat menarik," ujar dia.

Namun sayang, hingga kini keberadaan situ Bagendit belum optimal, selain minim sosialisasi, juga fasilitas wisata di sana terbilang tidak lengkap. "Dulu ada kereta api mini, namun sekarang tidak berjalan," ujar Deni pengunjung lainnya dari Garut Kota.

Ia berharap dengan adanya rencana revitalisasi sarana wisata situ Bagendit oleh Pemprov Jabar, keberadaannya mampu menarik minat pengunjung wisata lebih banyak lagi. "Sudah bukan rahasia lagi, asalkan bagus tempatnya apalagi murah, maka pengunjung itu bakal banyak yang datang," ungkap Deni.

 

3 dari 3 halaman

Legenda Cerita Rakyat

Seperti diketahui, Situ Bagendit merupakan danau alami yang berada di wilayah kecamatan Banyuresmi, lokasi wisata ini selalu ramai dikunjungi pengunung setiap tahunnya. Namun jika ditelusuri, ada legenda cerita rakyat yang mengiringi pembentukan situ seluas 100 hektar persegi tersebut.

Berdasarkan cerita turun menurun rakyat setempat, keberadaan situ Bagendit  timbul dari murka Tuhan atas perlakukan kikir dan pelit yang dilakukan Nyi Endit (pelit) terhadap seorang kakek miskin yang meminta makanan, di saat Nyi Endit yang kroninya tengah melaksanakan pesta.

Bukannya mengabulkan permintaan sang Kakek, dengan pongah dan sombongnya, Nyi Endit malah menyiramkan air bekas kobokan tangannya, hingga membasahi muka si kakek. Si Kakek tidak marah, ia kemudian menancapkan tongkat yang dibawanya tepat di depan rumah nyi Endit, hingga akhirnya meninggalkan lokasi itu dengan penuh getir dan malu.

Karena dianggap menghalangi, akhirnya nyi Endit memerintahkan anak buahnya untuk mencabut tongkat itu, tetapi gagal, bahkan warga sekitar yang berada di sekitar rumah nyi Endit, pun dimintai bantuan mencabut tongkat, namun lagi-lagi gagal, hingga akhinya sosok kakek misterius itu kembali mendatangi lokasi ditancapkannya tongkat itu.

Alkisah, dengan izin Tuhan, tongkat itu kembali dicabut si kakek yang diiringi semburan mata air dari bekas tongkatnya itu. Namun lama kelamaan, debit air itu semakin membesar hingga akhirnya menenggelamkan wilayah itu, dan menjadi situ atau danau seperti sekarang ini.

Terlepas benar dan tidaknya cerita Legenda itu, namunn keberadaan Situ Bagendit saat ini sudah menjadi solusi warga, dalam mendapatkan tempat wisata yang murah meriah, dengan jarak yang tidak terlalu dari wilayah kota Garut.

Sampai akhirnya sang kakek muncul kembali dan mencabut lidi tersebut. Dikisahkan bahwa dari bekas lubang lidi tersebut mengalir air yang semakin lama semakin deras hingga akhirnya menenggelamkan wilayah tersebut. Nyai Endit karena cintanya pada harta tidak mau meninggalkan rumahnya dan akhirnya ikut tenggelam.

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.