Sukses

Ketegaran Sang Ayah Mencari Istri dan Anaknya Tersapu Tsunami Selat Sunda

Kami saat kejadian duduk berempat di kursi paling depan. Namun, air dari belakang panggung tiba-tiba menerjang semua orang yang hadir di acara itu.

Liputan6.com, Boyolali - Dua jenazah korban bencana alam tsunami di pantai Tanjung Lesung Anyer Banten, telah dimakamkan di tempat pemakaman umum Desa/Kecamatan Sambi Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Senin.

Dua jenazah korban tsunami asal Boyolali tersebut seorang ibu, yakni Briliyan Parmawati dan putranya Fahmi Resendriya, telah tiba di rumah duka Dukuh Tegalrejo sekitar pukul 07.30 WIB dengan dibawa dua mobil ambulance.

Jenazah ibu dan anak yang menjadi korban bencana tsunami tersebut kemudian disholatkan di sebuah masjid desa setempat, dan kemudian dibawa ke rumah suaminya, di Jalan Sambi RT 3/2 Sambi Boyolali, sekitar pukul 09.00 WIB.

Jenazah Briliyan Parmawati dan putranya Fahmi Resendriya dimakamkan di tempat pemakaman umum desa setempat, yang diberangkatkan dari rumah duka RT 3/2 Sambi sekitar pukul 12.00 WIB.

Menurut Didik Fauzi Dahlan, suami almarhum Briliyan, dirinya bersama istri dan kedua anaknya mengikuti Family Gathering PLN unit induk Jawa bagian barat yang diadakan di pantai Tanjung Lesung Anyer Banten, pada Sabtu (22/12).

Menurut Didik Fauzi, kegiatan Family Gathering PLN sebenarnya sudah acara terakhir dari dua hari yang digelar di pantai Tanjung Lesung.

"Kami saat kejadian duduk berempat di kursi paling depan. Namun, air dari belakang panggung tiba-tiba menerjang semua orang yang hadir di acara itu," ujar Didik, disela proses pemakaman istri dan putranya.

Menurut Didik, awalnya dirinya tidak mengira air tersebut hanya merobohkan panggung hiburan saja, tetapi ternyata menyapu seluruh orang yang hadir termasuk dirinya bersama istri dan dua anaknya terseret terbawa tsunami.

"Saya tidak bisa menyelamatkan istri dan anak. Saya berusaha mencari kemudin menemukan anak pertama dengan selamat. Saya mencari istri dan anak keduanya tidak berhasil menemukan karena kondisi malam hari," kata Didik.

Dirinya pun melanjutkan mencari anak kedua dan istrinya, namun tidak berhasil. Saat tenaga sudah habis dan kondisi gelap, Didik pun hanya bisa pasrah. Pencarian dilanjutkan esoknya. Dan akhirnya istri dan anak keduanya berhasil ditemukan, pada Minggu (23/12) pagi, tetapi dalam kondisi sudah meninggal.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.